Penanganan Kargo Berdimensi Besar dan Berat dalam Pengiriman Kargo Udara


I. Pendahuluan
Dalam dunia kargo udara, tidak semua kargo memiliki ukuran dan berat yang dapat ditangani oleh prosedur standar. Industri berat seperti manufaktur, energi, pertambangan, dan infrastruktur seringkali mengirim barang berdimensi besar (oversize) dan berat (overweight) yang memerlukan perencanaan detail dan koordinasi lintas disiplin. Penanganan kargo besar berbeda drastis: dibutuhkan izin khusus, peralatan angkut darat heavy‑lift, prosedur pengikatan muatan, serta perhitungan stabilitas pesawat.
Panduan ini dirancang untuk freight forwarder, ground handler, dan tim operasi logistik yang menangani kargo oversize. Dengan membaca panduan ini, Anda akan memahami:
Kriteria dan karakteristik kargo oversize/overweight.
Langkah persiapan awal: survey, dokumentasi teknis, izin lalu lintas.
Rute darat dan peralatan angkut: trailer multi-axle, crane, forklift berat.
Proses ground handling di bandara asal: gate‑in, verifikasi, ULD/pallet.
Transit handling, customs clearance, dan re-lashing.
Ground handling di bandara tujuan dan last‑mile delivery.
Mitigasi risiko, studi kasus nyata, dan rekomendasi best practice.
II. Karakteristik dan Kriteria Kargo Oversize dan Overweight
Sebelum operasi, penting memahami apa yang dimaksud kargo berdimensi besar dan berat:
Oversize Cargo: Unit kargo dengan dimensi salah satu sisi melebihi 3 meter, atau total volumetrik lebih dari 8 m³ per sisi.
Overweight Cargo: Unit kargo dengan berat lebih dari 2 ton, atau total pengiriman melebihi 10 ton.
Contoh tipikal:
Mesin industri CNC dengan dimensi 4×2,5×2,5 meter, berat 5 ton.
Komponen turbin gas berukuran 5×3×3 meter, berat 12 ton.
Struktur baja prefabrikasi panjang 6 meter, berat 15 ton.
Kargo jenis ini memerlukan peralatan dan prosedur khusus yang tidak dapat diterapkan pada kargo standar. Bila persiapan kurang matang, risiko keterlambatan, kerusakan, atau pelanggaran regulasi sangat tinggi.
III. Persiapan Teknis dan Dokumentasi
1. Survey Lokasi dan Kargo
Tiap proyek oversize dimulai dengan survey:
Pengukuran Dimensi dan Berat Akurat: Gunakan alat ukur laser dan timbangan industrial yang dikalibrasi. Catat panjang, lebar, tinggi, berat, serta titik berat (center of gravity).
Analisis Akses Darat: Cek lebar jalan, radius tikungan, jembatan, terowongan, dan batas tinggi kabel listrik.
Evaluasi Fasilitas di Gudang dan Bandara: Tersedianya lahan parkir oversize, akses ramp, dan kapasitas crane.
2. Dokumen Teknis dan Izin
Dokumen menjadi landasan legalitas dan teknis:
Air Waybill (AWB) Oversize: Diisi dengan keterangan "Oversize & Overweight Cargo", mencantumkan data teknis lengkap.
Certificate of Measurement: Dikeluarkan oleh surveyor, mengonfirmasi dimensi dan berat.
Cargo Manifest dan Packing List: Rincian setiap unit dan konfigurasi pallet atau ULD.
Izin Lalu Lintas Darat: Persetujuan dari Dinas Perhubungan setempat untuk konvoi oversized.
Customs Permits: Fast-track clearance atau izin pra-clearance di negara asal dan tujuan.
3. Briefing Tim Operasional
Konsolidasi tim project:
Freight forwarder, operator crane, sopir trailer, ground handler, dan pihak bandara.
Penyusunan timeline: tanggal survey, loading darat, gate-in, penerbangan, arrival, hingga delivery akhir.
Pembagian tanggung jawab dan SOP darurat jika terjadi delay atau insiden.
IV. Peralatan Angkut Darat dan Teknik Loading
1. Trailer Multi‑Axle
Spesifikasi: 8 hingga 20 gandar, kapasitas beban 30–80 ton.
Suspensi Pneumatik: Menjaga stabilitas muatan dan ketinggian trailer.
Modular Design: Dapat disesuaikan jumlah gandar sesuai berat.
2. Crane Mobile & Gantry
Crane Mobile 100–200 ton: Untuk loading dan offloading kargo.
Gantry Crane di Gudang: Mendukung operasi tanpa perlu memindahkan crane secara mobile.
Spreader Bar & Sling: Dijamin sesuai sertifikat load-tested.
3. Forklift Berat
Capacities 10–25 ton: Garpu panjang untuk unit besar.
Ground Clearance: Dirancang untuk area terminal kargo.
4. Teknik Loading & Safety
Pre‑Lift Meeting: Cek rigging, angle of lift, dan jalur angkat.
Load Cell Monitoring: Mengukur beban real-time saat angkat.
Spotter & Communication: Tim ground dan crane operator berkoordinasi via radio.
V. Ground Handling di Bandara Asal
1. Gate‑In Oversize
Disediakan area khusus oversize, di luar alur kargo reguler.
Pemeriksaan dokumen teknis dan verifikasi dimensi ulang.
2. Penataan di ULD/Pallet Khusus
Platform 40 kaki atau ULD Type 1S: Memuat kargo oversized yang tidak muat di kontainer standar.
Multiple Lashing & Tensioner: Kargo diikat ke platform dengan wire rope dan ratchet straps.
3. Security Screening
Pemeriksaan manual untuk barang non-logam.
X-ray scanning jika memungkinkan, atau clearance manual oleh security officer.
4. Loading Ke Pesawat
Berdasarkan weight & balance manual pesawat.
Lokasi muatan diatur: barang berat dekat CG axis, lighter items di tepi.
Koordinasi ground engineer maskapai menentukan sequence:
Crane mengangkat kargo.
Tim ground handling memandu penempatan.
VI. Transit Handling dan Customs Clearance
Jika kargo transit di bandara lain:
Offload & Safety Check: Quick inspection sebelum reloading.
Re-Lashing: Pengikatan ulang di ULD baru jika diperlukan.
Transit Clearance: Dokumen pra-clearance meminimalkan hold time.
VII. Ground Handling di Bandara Tujuan
Proses serupa origin:
Offloading dengan Crane/Forklift: Lokasi oversize unloading area.
Customs Inspection: Bea cukai memverifikasi dokumen teknis.
Quality Check & Documentation: Foto kondisi, LDR (Loss & Damage Report), tanda tangan penerima.
VIII. Last‑Mile Delivery dan Instalasi
1. Rute Darat Kembali
Trailer multi-axle membawa kargo ke lokasi akhir.
Izin lalu lintas oversize tetap berlaku.
2. Final Placement
Crane Gantry atau Mobile Crane: Mengangkat kargo ke posisi instalasi.
Pemeriksaan alignment, ground stability, dan safety check.
IX. Mitigasi Risiko dan Best Practices
Asuransi Oversize: Cover full value plus war risk jika diperlukan.
Buffer Time: Tambahkan 1–2 hari ekstra untuk kesiapan darat atau delay bandara.
Rute Alternatif: Rencanakan rute kedua jika jalan utama tertutup.
Prosedur Emergency: SOP untuk breakdown crane, kecelakaan, atau penahanan bea cukai.
X. Studi Kasus Terperinci: Pengiriman Turbin Gas 12 Ton
Latar Belakang: Proyek pembangkit listrik pulau terluar.
Survey & Persiapan: Tim teknis ukur kargo dan akses dermaga.
Operasi Darat: Crane 150 ton, trailer 16‑axle, izin konvoi malam hari.
Ground Handling Origin: ULD 40 kaki, lashing 12 point.
Direct Charter Flight: Boeing freighter B747‑400F.
Tujuan & Offload: Crane mobile 120 ton, bea cukai fast-track.
Deliver & Instalasi: Crane gantry, alignment, commissioning.
Hasil: Door‑to‑door 6 hari, performance sesuai SLA, zero claim.
XI. Rekomendasi Lanjutan
Integrasi Digital: Gunakan TMS khusus oversized untuk tracking.
Partnership Strategis: Duet dengan ground handler oversize-certified.
Evaluasi Proyek: Post-project review, catat improvement area.
Pelatihan Periodik: Simulasi lifting, update SOP.
XII. Kesimpulan
Penanganan kargo berdimensi besar dan berat memerlukan persiapan menyeluruh—dari survey teknis hingga last-mile delivery. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan mampu menekan risiko, memastikan keamanan muatan, dan menjaga efisiensi operasional. Oversize cargo bukan sekadar tantangan, melainkan peluang untuk menunjukkan kapabilitas logistik profesional.
Siap mengirimkan kargo udara Anda? Kirimkan melalui Hasta Buana Raya untuk solusi logistik yang andal dan aman!
👉 Hubungi 📱 +62-822-5840-1230 (WhatsApp/Telepon) untuk informasi lebih lanjut dan solusi pengiriman terbaik!
Digital Marketing
Sabtu,19 April 2025 10:00 WIB
Kami menyediakan layanan pengiriman udara yang aman, nyaman, dan terjangkau dari seluruh Indonesia. Layanan prioritas kami meliputi:
Pengiriman barang melalui udara (Pesawat Kargo, Sewa, dan Penerbangan Khusus)
Metode Pengiriman yang berbeda (Bandara ke Bandara , Gudang ke Gudang , dan Bandara ke Gudang)
Gudang dan Distribusi
Kontak
Bantuan
© 2024. Semua hak cipta dilindungi.


+62-811-9778-889





