Teknik Packing Kargo yang Benar dalam Pengiriman Barang

Pelajari teknik packing kargo yang benar: bahan & material packing, langkah-langkah proteksi tiap jenis barang (elektronik, fragile, reefer, barang berat, berbahaya), unitisasi (pallet/ULD/container stuffing), standar pengemasan untuk moda udara/darat/laut, tanda & labeling, testing, SOP packing dalam Pengiriman Barang

Digital Marketing

11/12/20258 min baca

A room filled with many stacked cardboard boxes.
A room filled with many stacked cardboard boxes.

Pendahuluan — Mengapa Teknik Packing Itu Vital?

Packing yang baik bukan sekadar estetika atau pelindung sederhana — ia adalah jaminan bahwa barang sampai dengan aman, tepat waktu, dan tanpa klaim. Kesalahan packing menyebabkan kerusakan, klaim asuransi, delay, dan biaya operasional yang membengkak. Teknik packing yang benar mengurangi risiko, memperpanjang umur barang, mempermudah handling, dan menurunkan total landed cost.

Panduan ini menyajikan teknik praktis, langkah demi langkah, standar bahan, serta contoh nyata yang dapat langsung dipakai oleh shipper, warehouse, dan forwarder dalam Pengiriman Barang.

Bagian 1 — Prinsip Dasar Packing yang Benar

Sebelum masuk ke taktik teknis, pahami prinsip dasar yang harus jadi landasan tiap proses packing:

  1. Kenali karakter barang — berat, dimensi, fragilitas, sensitivitas suhu, sifat berbahaya, nilai, dan apakah barang itu volumetrik.

  2. Lakukan unitisasi — satukan barang kecil menjadi unit besar (pallet, crate, ULD) supaya mudah handling dan mengurangi double-handling.

  3. Proteksi dari luar & dalam — gunakan lapisan pelindung eksternal (karton/plywood/steel cage) dan internal (foam, bubble wrap) sesuai kebutuhan.

  4. Stabilitas & immobilisasi — blok, brace, dan lashing untuk mencegah shifting saat transit.

  5. Waterproofing & moisture control — gunakan shrink-wrap, tarpaulin, desiccant untuk mencegah kelembapan dan korosi.

  6. Sesuai moda transport — packing untuk udara, laut, dan darat punya prioritas berbeda (volumetric, handling frequency, exposure).

  7. Memenuhi regulasi — terutama untuk barang berbahaya, makanan, farmasi, dan barang seni.

  8. Label & dokumen lengkap — marking, handling marks, dan dokumen pendukung harus jelas.

  9. Sustainable & cost-effective — pilih material yang efisien biaya dan ramah lingkungan bila memungkinkan.

  10. Testing & verification — inspection, weigh-in, dan foto pra-kirim wajib.

Bagian 2 — Bahan & Material Packing: Pilih yang Tepat

Pemilihan material adalah kunci. Berikut bahan umum dan fungsinya:

  • Kartonn / Corrugated board — packaging dasar untuk paket kecil/medium. Pilih single/double/triple wall sesuai berat.

  • Kayu/plywood (crate & box case) — untuk barang berat/oversize; kuat dan mudah dibaut. Pastikan wood complies ISPM15 untuk ekspor.

  • Pallet (EUR 120×80 atau 120×100 cm) — standard unitization untuk efisiensi. Material bisa kayu, plastik, atau metal.

  • Stretch film / shrink-wrap — stabilisasi pallet dan proteksi terhadap kelembapan/ kotoran.

  • Strapping (polypropylene / steel) — pengikat kuat untuk pallet atau crate.

  • Corner protectors / edge boards — melindungi tepi dari tekanan strapping.

  • Foam (EPE, PU), Bubble wrap, Corrugated fillers — cushioning internal.

  • Desiccant (silica gel) — kontrol kelembapan untuk barang sensitif.

  • VCI paper / VCI bags — anti-karat untuk logam.

  • Tarp / tarpaulin — waterproof cover untuk flatbed atau outdoor storage.

  • Label waterproof & tamper-evident seal — untuk keamanan dan proof of integrity.

  • Pallet collars / netting / cargo nets — tambahan keamanan untuk muatan tidak berpalet.

Bagian 3 — Dasar Perhitungan Packing: Berat, Dimensi, dan Volumetrik

Praktik packing harus memperhatikan tiga ukuran penting:

  1. Gross weight — berat total unit siap kirim (barang + packing + pallet). Penting untuk kepatuhan GVW, biaya freight, dan VGM (untuk laut).

  2. Dimensi eksternal — panjang × lebar × tinggi (cm). Dipakai menghitung volumetric weight untuk udara.

  3. Volumetric weight (udara) — rumus umum: (P × L × T cm) ÷ 6.000 = volumetric kg. Chargeable weight = max(actual kg, volumetric kg). Jadi right-sizing packaging krusial.

Contoh sederhana (digit-per-digit): barang 50×40×30 cm → volume 60.000 cm³ → volumetric = 60.000 ÷ 6.000 = 10 kg. Jika berat nyata 1,2 kg, chargeable adalah 10 kg.

Bagian 4 — Langkah-Langkah Packing Step-by-Step (Standar Operasional)

Berikut SOP packing generik yang bisa dipakai sebagai template:

SOP Packing: Receiving → Packing → QC → Staging

  1. Receiving & Inspection

    • Verifikasi SKU, jumlah, kondisi barang.

    • Catat anomalies, foto jika ada damage on arrival.

  2. Pre-pack preparation

    • Tentukan packaging type berdasarkan item profile (fragile, heavy, perishable, DG).

    • Siapkan bahan: box, foam, tape, straps, pallet, desiccant.

  3. Inner protection (primary packaging)

    • Bungkus item dengan bubble wrap/foam sesuai fragility.

    • Untuk elektronik: gunakan anti-static foam/ESD bag.

    • Untuk cairan: gunakan leak-proof inner container dan absorbent pads.

  4. Secondary protection (boxed / crate)

    • Masukkan barang berlapis cushioning; jaga agar tidak ada ruang kosong berlebih.

    • Gunakan carton double/triple wall untuk beban berat.

  5. Unitisasi & Palletizing

    • Tata kotak pada pallet dengan pattern stable (column, brick, pinwheel).

    • Pastikan berat distribusi merata agar tidak exceed axle rating saat trucking.

    • Gunakan strapping & corner protector; wrap dengan stretch film.

  6. Lashing & Blocking (untuk heavy/flatbed/lowbed)

    • Gunakan timber dunnage, shims, steel chocks, chain lashing sesuai SWL.

    • Sertakan lashing plan dan test tension.

  7. Labeling & Documentation

    • Pasang label handling (FRAGILE, THIS SIDE UP), barcode, AWB/B/L info, seal number.

    • Cantumkan UN number dan DG class bila perlu.

  8. QC Check

    • QC officer timbang dan ukur paket; ambil foto 2 sudut (front & side).

    • Verifikasi check-list: packing materials used, seal number, VGM (if container), docs uploaded.

  9. Staging & Gate-out

    • Simpan pada staging area sesuai flight/truck/vessel schedule.

    • Pastikan appointment terminal/gate slot sudah dikonfirmasi.

  10. Record & Archive

  • Simpan semua foto, weigh ticket, dan checklists di WMS/TMS.

Bagian 5 — Teknik Packing Khusus Berdasarkan Jenis Barang

Berikut teknik terperinci per tipe barang:

A. Elektronik & Peralatan Elektronik Sensitif

  • Proteksi ESD: gunakan anti-static bags dan foam. Grounding saat handling.

  • Cushioning multi-axis: guncangan bisa dari semua arah → gunakan foam blocks yang menahan multi-directional shock.

  • Humidity control: gunakan desiccant; sealing pak.

  • Label fragile & orientation.

  • Contoh: TV besar harus dipacking dengan corner protectors, foam inserts, double-wall box, lalu palletized.

B. Barang Pecah Belah (Glass, Porcelain)

  • Each piece individually wrapped (tissue, bubble).

  • Use partitioned boxes atau molded trays.

  • Void fill minimal agar tidak terjadi bumping.

  • Mark fragile & orientation; use shock indicators if high-value.

C. Barang Berat & Mesin

  • Crating with timber frame dan steel reinforcements jika perlu.

  • Lifting points harus dinyatakan (painted) dan gunakan slings sesuai SWL.

  • Apply corrosion protection (VCI, oil coating) untuk spare parts metal.

  • Use pallet/skid as base; strap & steel bands.

  • For heavy lift: lakukan test lift dan provide lift plan.

D. Produk Makanan & Perishable (Cold Chain)

  • Insulated boxes / refrigerated containers / reefer trucks.

  • Pre-cool cargo & container: ensure temp setpoint before loading.

  • Use gel packs / dry ice as needed (dry ice classification must be considered as DG if > certain weight).

  • Monitor & record temperatures sepanjang perjalanan.

E. Farmasi (Suhu Sensitif)

  • Validated cold chain packaging dengan data loggers.

  • SOP transport & contingency (backup genset, holdover times).

  • GMP-like handling di warehouse.

F. Dangerous Goods (DG)

  • Follow IMDG / ICAO / ADR per class.

  • Use certified UN packaging and inner packaging as per packing instructions.

  • Mark & declare DG class, UN number, net quantity.

  • Train staff & keep emergency procedures.

G. Barang Seni & Antik

  • Custom crates with internal suspension; shock & vibration isolators.

  • Climate control & humidity control; include humidity cards.

  • Insurance valuation & condition report pre-shipment.

  • Prefer minimal handling & direct routing.

H. Spare Parts & Small Components

  • Kit by BOM: gunakan small box, labelled & kitted per order.

  • Anti-tamper seals for high-value sets.

  • Use foam inserts & partition trays to prevent rattling.

I. Lithium Batteries (Special)

  • Follow strict packing, marking, state of charge limits for transport (air rules particularly strict).

  • Often require special handling & acceptance at carrier desk.

Bagian 6 — Packing untuk Moda Transportasi Spesifik

Teknik packing perlu disesuaikan menurut moda:

1. Packing untuk Udara

  • Prioritaskan volumetric efficiency. Right-size packaging untuk mengecilkan chargeable volume.

  • Unitisasi untuk ULD: gunakan pallet/ULD netting; perhatikan ULD dimension (LD3, LD6, etc.).

  • Secure with netting & straps.

  • DG & battery rules: ketat; declare & get acceptance.

  • Fast handling & proof of photograph.

2. Packing untuk Laut

  • Protect from moisture & salt air: use corrosion protection, VCI, desiccant, and waterproofing.

  • Stacking strength: packing harus tahan beban stacking jika placed inside container; use corner protectors and pallet quality rated.

  • VGM: for container: ensure Verified Gross Mass is declared.

  • For break-bulk: use crates with blocking & bracing, and lashing points.

3. Packing untuk Darat (Trucking)

  • Consider road vibration: secure unit with blocking & lashing.

  • Check GVW & axle load: distribute payload to avoid fines.

  • Weather exposure: for flatbed use tarpaulin & straps.

  • Easy access for last-mile handling: use packaging friendly with pallet jacks and tail lift.

Bagian 7 — Container Stuffing: Teknik Optimal untuk FCL & LCL

Container stuffing—proses stuffing goods ke container—harus mengikuti aturan:

  1. Pre-check container condition — dryness, holes, floor strength, sea worthiness; foto vents & floor.

  2. Plan stowage & load distribution — heavy items bottom/front, balance weight along container length; leave no heavy point loads at center without timber spreaders.

  3. Use dunnage & airbags — fill voids, prevent shifting (airbags inflated to required psi).

  4. Use lashings & floor to ceiling bracing for OOG.

  5. Pallet door orientation: pallet entry direction must match container doors for forklift access.

  6. Do not exceed max payload & VGM accuracy.

  7. Seal & document: tamper-evident seal, record seal number and take photos of stuffing and seal.

Bagian 8 — Unitization: Palletizing, Crating, dan ULD

Palletizing best practices:

  • Use standard pallets; orient boxes to minimize voids.

  • Height limit: keep center of gravity low — typical safe pallet height 1,2–1,5 m depending stability.

  • Use strech wrap, strap, corner boards, and top sheets.

Crating for heavy/fragile items:

  • Build wooden frame with sufficient internal bracing; include lift points & skids.

  • Use internal foam or timber blocking to immobilize.

ULD (air):

  • Fill ULD to recommended weight and secure netting; record ULD number and weights per ULD manifest.

Bagian 9 — Labeling, Marking & Documentation

Labeling must memudahkan handling dan mencegah kesalahan. Minimal label elements:

  • Consignee & shipper details (clear).

  • Handling marks: FRAGILE, THIS SIDE UP, DO NOT STACK, KEEP DRY.

  • Barcode/QR for traceability.

  • Gross weight & dimensions visible on at least two sides.

  • UN number & DG class if relevant.

  • Country of origin & HTS/HS code if needed for customs.

  • Seal number pada dokumentasi container.

Dokumen pendukung harus disatukan di pouch plastik (document pouch) yang ditempel pada paket.

Bagian 10 — Quality Control, Testing & Validation

Quality control rituals:

  • Packing checklist: bahan used, QC sign-off, weight & dims recorded.

  • Photo record: 2–4 photos per unit (close-up of fragile protection, overall pallet, seal).

  • Random vibration & drop test: especially for high-value consignments — lakukan bench drop test (per IEC/ISTA standards) jika butuh.

  • Humidity & temperature recording: for cold chain and humidity sensitive cargo.

  • Pre-shipment inspection (PSI): terutama untuk export compliance.

Bagian 11 — SOP & Checklists Siap Pakai (Printable)

SOP singkat packing (template)

  1. Terima order & identifikasi item → tentukan packing spec.

  2. Siapkan barang & bahan packing → lakukan inner protection.

  3. Packing ke primary box/crate → isi cushioning & void fill.

  4. Seal box → label & attach doc pouch.

  5. Unitize (palletize) → strap & wrap.

  6. QC check → foto, timbang & ukur → sign-off.

  7. Staging untuk pickup → schedule appointment.

Checklist pra-kirim (untuk tiap unit)

  • Barang terinspeksi & match with order.

  • Inner protection sesuai spec.

  • Carton/box rated for weight.

  • Pallet stable & strapped.

  • Stretch-wrap dan corner protectors ok.

  • Label & AWB / B/L / DO / doc pouch terpasang.

  • Weigh ticket & dimensions recorded.

  • Foto stuffing/pallet & seal number (jika container).

  • VGM (jika FCL) submitted.

Bagian 12 — Pengelolaan Biaya & Optimasi Packing

Packing ideal adalah trade-off antara proteksi dan efisiensi biaya:

  • Right-size packaging: kurangi volumetric charges di udara.

  • Use modular packaging: standard pallet sizes untuk mengurangi wasted space.

  • Protect expensive items better; untuk cheap items cari packing lebih ekonomis.

  • Reuse & recycling: gunakan pallet return schemes, gunakan recycled corrugated where safe.

  • Negotiate packaging supply: beli bahan packing in bulk untuk menekan COGS packaging.

Bagian 13 — Sustainability & Green Packaging

Tren berkelanjutan semakin penting:

  • Material ramah lingkungan: paper-based cushioning, recycled corrugated.

  • Reduce filler waste: gunakan fit-to-size internal supports.

  • Pallet pooling & reusable crates untuk inbound/outbound yang rutin.

  • Optimasi volume → mengurangi jumlah perjalanan & carbon footprint.

  • Labeling untuk daur ulang: tambahkan instruksi pemisahan packaging untuk penerima.

Bagian 14 — Studi Kasus Praktis (2 contoh)

Studi Kasus 1 — E-commerce Fashion (mass small parcels)

Problem: volumetric charge udara memakan margin.
Solution: implement vacuum-compress packaging untuk pakaian → dimensi turun drastis → volumetric drop from 10 kg to 1.2 kg per package. Hasil: biaya per package turun signifikan.
Lesson: packaging design dapat merubah cost structure.

Studi Kasus 2 — Mesin Industri 2 ton untuk ekspor laut

Problem: mesin rentan korosi & shifting.
Solution: crate berbahan plywood, VCI wrapping, bolted onto pallet skid, timber blocking & steel straps, dan lashing points ditandai. Photo evidence & lifting plan disediakan.
Result: safe delivery, zero claims.

Bagian 15 — Kesalahan Umum & Cara Menghindarinya

  1. Under-pack for weight/impact → lakukan assessment shock & use correct cushioning.

  2. Overpacked sehingga membuat volumetric mahal → right-sizing.

  3. Not declaring DG / battery → berujung rejection at airport.

  4. Using non-ISPM15 wood for export → fumigation & delays.

  5. Poor labeling causing mis-handling → standardize marking.

  6. No photo & weigh evidence → dispute saat klaim.

Bagian 16 — FAQ Singkat

Q: Berapa ketebalan karton untuk barang 30 kg?
A: Gunakan double-wall corrugated dengan sertifikasi load sesuai; jika sering di-stack, pertimbangkan triple-wall.

Q: Apakah pallet plastik lebih baik daripada kayu?
A: Pallet plastik lebih hygienic & tahan kelembapan, tapi CAPEX lebih tinggi; kayu lebih ekonomis dan mudah diperbaiki.

Q: Harus pakai desiccant untuk barang elektronik?
A: Ya jika barang sensitif kelembapan; gunakan silica gel sesuai total headspace.

Penutup — Membuat Packing Jadi Kompetensi Utama

Packing bukan biaya semata—ia adalah investasi dalam rantai pasok. Teknik packing yang benar menurunkan klaim, mempercepat proses penanganan, dan menghemat biaya transport jangka panjang. Terapkan standar, checklist, training rutin, dan audit packing untuk menjaga performa. Mulai dari identifikasi barang hingga foto pra-kirim dan VGM, setiap langkah menghasilkan value.

Siap mengirimkan kargo Anda? Kirimkan melalui Hasta Buana Raya untuk solusi logistik yang andal dan aman!
👉 Hubungi 📱 +62-822-5840-1230 (WhatsApp/Telepon) untuk informasi lebih lanjut dan solusi pengiriman terbaik!