Satuan Berat dalam Kargo Udara: Panduan Lengkap untuk Praktisi Logistik


1. Pendahuluan: Mengapa Satuan Berat Mendasari Kargo Udara
Dalam pengiriman kargo udara, perhitungan berat bukan sekadar angka; ia memengaruhi tarif, beban pesawat, dan kepatuhan regulasi. Salah memasukkan satuan berat dapat menyebabkan overload, penalti biaya, hingga risiko keselamatan. Dokumen ini membahas 18 satuan berat yang wajib dikuasai, mulai definisi hingga aplikasi praktis, untuk menjamin kinerja operasional yang efisien dan aman.
2. Berat Bruto (Gross Weight)
Definisi: Total bobot kargo yang ditimbang, mencakup barang, kemasan, dan pallet/ULD.
Metode Pengukuran: Timbangan platform akurasi ±0,1 kg atau load cell terkalibrasi.
Aplikasi: Dasar perhitungan manifest, perencanaan beban lepas landas (MTOW), dan landing (MLW).
Contoh: Pallet elektronik terukur 5.200 kg, termasuk 200 kg untuk kemasan dan pallet.
3. Berat Bersih (Net Weight)
Definisi: Berat murni konten barang tanpa kemasan atau ULD.
Peran: Menghitung revenue yield dan inventaris.
Cara: Timbang konten sebelum pengepakan, kurangi berat tare.
Catatan: Forwarder menggunakan berat bersih untuk negosiasi tarif berdasarkan nilai barang.
4. Berat Tare (Tare Weight)
Definisi: Berat kemasan, pallet, atau ULD saja.
Sumber Data: Pelat data ULD atau standar kemasan.
Rumus Dasar: Gross Weight – Tare Weight = Net Weight.
5. Berat Volumetrik (Volumetric Weight)
Definisi: Bobot teoritis berdasarkan volume: (P × L × T) ÷ faktor konversi.
Faktor Konversi: 6.000 cm³/kg.
Tujuan: Menyeimbangkan tarif antara barang padat dan ringan.
Rumus: (Panjang cm × Lebar cm × Tinggi cm) ÷ 6.000 = Berat Volumetrik (kg).
6. Berat Tagih (Chargeable Weight)
Definisi: Berat yang digunakan untuk penagihan, yaitu nilai tertinggi antara berat bruto dan berat volumetrik.
Dampak Biaya: Dasar perhitungan tarif angkut, surcharge bahan bakar, dan biaya handling.
Contoh: Barang ringan berukuran besar: berat bruto 800 kg, berat volumetrik 1.200 kg → berat tagih = 1.200 kg.
7. Muatan (Payload)
Definisi: Kapasitas muatan yang dapat diangkut setelah dikurangi berat kosong pesawat (OEW) dan bahan bakar.
Perhitungan: Payload = MZFW – OEW.
Peran: Memaksimalkan penggunaan ruang dan bobot di pesawat.
8. Berat Kosong Operasional (OEW) dan Berat Nol Bahan Bakar Maksimum (MZFW)
OEW: Berat pesawat lengkap dengan sistem operasional tapi tanpa awak, kargo, dan bahan bakar.
MZFW: Batas maksimum berat pesawat berisi kargo dan penumpang, tanpa bahan bakar.
Catatan: Melebihi MZFW dapat menyebabkan kerusakan struktural pada sayap.
9. Berat Lepas Landas Maksimum (MTOW) dan Berat Mendarat Maksimum (MLW)
MTOW: Total berat maksimum saat take-off (OEW + Payload + Fuel).
MLW: Total berat maksimum saat landing, memperhitungkan keamanan runway.
10. Batas Beban Bagasi dan Kargo (BCLL)
Definisi: Kuota berat kargo yang dialokasikan setelah memperhitungkan beban bagasi penumpang.
Penerapan: Menyeimbangkan antara revenue penumpang dan kargo.
11. Berat Displacement dan Berat Apron (Ramp Weight)
Displacement Weight: Berat pesawat berisi bahan bakar dan muatan pada titik tertentu untuk perhitungan fuel burn.
Ramp Weight: Berat pesawat di apron sebelum lepas landas, termasuk bahan bakar penuh.
12. Berat Maksimum ULD (Loadable Weight)
Definisi: Bobot maksimum yang diperbolehkan pada setiap ULD sesuai pelat data.
Risiko: Melebihi dapat merusak floor locks atau rails.
13. Selisih Berat (Discrepancy Weight) dan Rekonsiliasi
Masalah: Perbedaan antara berat aktual dan bobot yang tertera di manifest.
Solusi: Hitung ulang, verifikasi packing list, dan sesuaikan invoice jika perlu.
14. Berat Tagih Minimum dan Aturan Pembulatan
Minimum Chargeable Weight: Berat minimal untuk shipment kecil (misal 45 kg).
Rules: Pembulatan ke atas setiap 0,5 kg atau sesuai kebijakan maskapai.
15. Konversi Satuan Standar
Kg ke Lb: 1 kg = 2,20462 lb.
Inch ke Cm: 1 in = 2,54 cm.
Penting: Pembulatan empat desimal untuk menghindari perselisihan biaya.
16. Dampak pada Struktur Tarif dan Manajemen Pendapatan
Komponen Tarif: Base rate per kg, fuel surcharge, security fee—dihitung atas berat tagih.
Strategi: Desain kemasan untuk meminimalkan rasio volumetrik/gratis.
17. Alat Teknologi untuk Manajemen Berat
Timbangan Digital Terintegrasi: Otomatis mengirim data ke WMS.
Aplikasi Mobile: Scanning pelat ULD, pencatatan tare weight.
18. Praktik Terbaik dan Perbaikan Berkelanjutan
Kalibrasi Berkala: Timbangan dan load cell dicek triwulan.
Pelatihan Staff: Modul satuan berat dan penghitungan.
SOP Tertulis: Langkah pengukuran berat di setiap stasiun gudang.
Kesimpulan: Penguasaan Satuan Berat untuk Operasi Aman dan Efisien
Menguasai 18 satuan berat ini penting untuk mengoptimalkan biaya, menjaga keamanan pesawat, dan memastikan compliance. Melalui teknologi terintegrasi, SOP ketat, dan pelatihan intensif, risiko perhitungan berat dapat diminimalkan. Semoga panduan ini menjadi referensi utama bagi manajer kargo udara, dispatcher penerbangan, dan seluruh praktisi logistik udara.
Siap mengirimkan kargo udara Anda? Kirimkan melalui Hasta Buana Raya untuk solusi logistik yang andal dan aman!
👉 Hubungi 📱 +62-822-5840-1230 (WhatsApp/Telepon) untuk informasi lebih lanjut dan solusi pengiriman terbaik!
Digital Marketing
Jumat, 20 Juni 2025 10:00 WIB
Kami menyediakan layanan pengiriman udara yang aman, nyaman, dan terjangkau dari seluruh Indonesia. Layanan prioritas kami meliputi:
Pengiriman barang melalui udara (Pesawat Kargo, Sewa, dan Penerbangan Khusus)
Metode Pengiriman yang berbeda (Bandara ke Bandara , Gudang ke Gudang , dan Bandara ke Gudang)
Gudang dan Distribusi
Kontak
Bantuan
© 2024. Semua hak cipta dilindungi.


+62-811-9778-889





