Proses Booking (Pemesanan Ruang) Kargo Udara dalam Pengiriman Barang

Pelajari langkah demi langkah proses booking ruang kargo udara: dari persiapan dokumen, negosiasi tarif, pemilihan routing, konfirmasi booking, sampai amendment, pembatalan, dan penanganan kasus khusus. Artikel komprehensif ini menjelaskan peran tiap pihak, checklist siap pakai, SOP operasional

Digital Marketing

11/4/20258 min baca

Interior of an empty cargo airplane with metal walls.
Interior of an empty cargo airplane with metal walls.

Pendahuluan — Kenapa Booking Ruang Kargo Udara Penting?

Booking ruang kargo udara adalah titik awal rantai logistik udara: keputusan, kecepatan, dan akurasi di fase ini menentukan apakah barang akan tiba tepat waktu, biaya yang dikenakan, serta risiko penundaan yang menyebabkan demurrage, storage, atau penggantian rute. Untuk pengirim (shipper), forwarder, dan freight officer, proses booking bukan sekadar mengisi form — ia memerlukan pemahaman tentang kapasitas armada, aturan maskapai, ketentuan tarif, dan waktu cut-off. Artikel ini memandu Anda langkah demi langkah agar proses booking berjalan lancar, minim kesalahan, dan siap menghadapi situasi khusus dalam Pengiriman Barang.

Gambaran Umum Alur Booking Kargo Udara

  1. Pra-Booking (Persiapan) — pengumpulan data barang, dokumentasi, batas waktu, dan preferensi layanan.

  2. Permintaan Penawaran (Quotation / Rate Request) — forwarder/shipper meminta rate dan space availability kepada carrier atau agent.

  3. Negosiasi & Pemilihan Rute — memilih opsi carrier, transit, dan cost-speed trade-off.

  4. Penerbitan Booking (Booking Confirmation) — carrier mengeluarkan booking confirmation atau booking reference.

  5. Persiapan Dokumen & Barang — shipper menyiapkan AWB, packing list, invoice, serta pengemasan untuk dimuat.

  6. Gate-in / Gate-Out & Release — barang masuk terminal atau CFS sesuai cut-off; release kepada carrier untuk muat.

  7. Monitoring & Update — tracking ruang dan status muatan sampai take-off.

  8. Amendment / Cancellation / No-Show Handling — proses perbaikan jika terjadi perubahan.

Setiap langkah akan dijelaskan detail, lengkap dengan checklist, SOP, contoh surat/email, dan KPI.

Siapa Saja Pihak yang Terlibat dan Tanggung Jawab Mereka?

  • Shipper / Exporter: menyiapkan barang fisik, packing, dokumen komersial (invoice, packing list), dan instruksi pengiriman.

  • Freight Forwarder / NVOCC: mengatur booking, memilih carrier, mengumpulkan dokumen, dan melakukan konsolidasi (HAWB/MAWB) bila perlu.

  • Carrier / Airline (atau agentnya): menyediakan ruang kargo (space), mengeluarkan booking confirmation, menerbitkan AWB (MAWB), dan mengatur muat pesawat.

  • Ground Handling / Cargo Terminal: menerima barang di terminal (gate-in), melakukan pemeriksaan, memindahkan ke ramp sesuai jadwal.

  • Customs / Authorities: memproses dokumen kepabeanan (pre-clearance bila perlu) sehingga barang siap dimuat.

  • Consignee / Importer: menerima informasi ETA dan mengurus pickup/pembayaran jika collect.

Bagian 1 — Pra-Booking: Data & Dokumen yang Harus Disiapkan

Sebelum meminta ruang (space), kumpulkan data akurat. Kesalahan di tahap ini adalah penyebab paling umum masalah booking.

Data wajib:

  • Nama shipper & consignee lengkap (contact person + phone/email).

  • Komoditas & deskripsi lengkap barang (hindari istilah umum seperti “spare parts” tanpa detail).

  • Jumlah pieces / colly dan total berat (gross kg). Timbangan terkalibrasi.

  • Dimensi per colly (P × L × T dalam cm) atau total CBM.

  • Declared value (untuk insurance/declared value for carriage).

  • Jenis penanganan khusus: perishables, DG (dangerous goods), live animals, temperature controlled, OOG (out-of-gauge).

  • Incoterm (FOB, CIF, DAP, DDP, dll.) — penting untuk menentukan pihak yang membayar freight.

  • Tanggal ready to ship (ready date) dan required delivery date / ETA di destination.

  • Preferensi rute / transit (direct, transshipment allowed, no transshipment).

  • Packing type (palletized, loose boxes, barrels, ULD required).

  • Special documents jika ada (phytosanitary, export license, permit).

Dokumen yang perlu disiapkan:

  • Commercial Invoice (nomor & nilai), Packing List, Certificate of Origin (jika perlu), Licence or Permit (biaya ekspor tertentu), SDS jika DG, dokumen sertifikasi kualitas bila perlu.

Bagian 2 — Meminta Penawaran & Mengecek Ketersediaan Ruang (Space Availability)

Setelah data lengkap, langkah praktis berikutnya:

1. Kirim Rate Request / Space Request

Format singkat tapi lengkap—email atau e-booking platform carrier:

  • Subject: RATE/SPACE REQUEST — [Origin] → [Destination] — [Ready Date] — [Commodity]

  • Isi (bullet): shipper, consignee, weight & pieces, dims/CBM, incoterm, special handling, required pickup/ETA, contact person.

Contoh singkat (template siap pakai ada di bagian akhir).

2. Cek opsi & hitung lead time

Carrier akan memberikan:

  • Available flight options (flight number, ETD/ETA).

  • Rate (USD/kg atau flat per ULD), fuel surcharge, security, terminal handling fees, dan kemungkinan surcharges seperti PSS, BAF.

  • Space status: confirmed, waitlist, atau no space.

  • Routing & transit time (direct vs via hub).

3. Bandingkan rate vs SLA

Pertimbangkan trade-off biaya vs kecepatan. Untuk urgent, ambil direct flight walau lebih mahal. Untuk cost-sensitive, pilih transshipment dengan lead time lebih panjang.

4. Negosiasi (jika perlu)

Negosiasi bisa mencakup: tarif, complimentary space (untuk volume kontrak), waiver untuk amendment fee, prioritization on space during peak season.

Bagian 3 — Tipe Booking & Istilah Penting yang Perlu Diketahui

Tipe Booking:

  • Confirmed Booking (Space Confirmed): carrier memberikan booking reference; space terjaga.

  • Standby / Waitlist: permintaan ruang tercatat tapi belum confirm—space bisa didapat kalau ada cancel/no-show.

  • Block Booking: space dipesan untuk periode tertentu (biasanya kontrak jangka menengah/panjang).

  • Charter Booking: untuk volume besar/outsized cargo; charter whole aircraft. Sering dipakai untuk heavy & OOG shipments.

  • E-Booking / Portal Booking: booking via platform online maskapai atau third-party e-booking systems.

Istilah penting:

  • MAWB (Master Air Waybill): AWB yang diterbitkan oleh carrier (untuk shipments FCL atau MAWB atas consolidator).

  • HAWB (House AWB): diterbitkan oleh forwarder ke shipper dalam consolidations LCL.

  • Booking Confirmation / BKG Ref: nomor yang menandakan space tertahan.

  • Cut-off time: batas terakhir barang harus masuk terminal agar bisa dimuat ke flight.

  • No-Show / Cancellation & Rebooking rules: aturan dan penalti jika tidak memenuhi booking.

  • Gate-in vs On-board: gate-in = barang masuk terminal; on-board = sudah loaded ke pesawat.

Bagian 4 — Konfirmasi Booking: Apa yang Perlu Dikonfirmasi & Dokumen Balik

Setelah carrier menyatakan space available, pihak yang meminta booking harus mengonfirmasi secepatnya agar tidak kehilangan space.

Hal yang wajib dikonfirmasi oleh shipper/forwarder ke carrier:

  • Accept rate & routing.

  • Confirm flight(s) (flight number & ETD/ETA).

  • Booking reference number dan expiry time (berapa lama booking ditahan tanpa dokumentasi/delivery).

  • Special handling instructions tercatat (DG class, temp-setpoint, etc.).

  • Incoterm dan penanggung biaya.

  • Cut-off time untuk gate-in dan special requirements (ULD reservation, reefer plug).

Carrier memberikan (balasan):

  • Booking Confirmation (dokumen resmi): BKG Ref, Flight Number, Cut-off, port of loading/unloading, remarks (no transship, temperature, etc.).

  • AWB issuance details: apakah AWB akan diterbitkan at origin atau at destination, MAWB number (jika sudah). Biasanya AWB dikeluarkan setelah booking confirmed dan barang sudah ready/paid.

  • Instruction for gate-in & documentation submission (contoh: upload commercial invoice & packing list ke portal sebelum ETA).

Bagian 5 — Pengaturan AWB, HAWB, dan Dokumentasi Setelah Booking

1. AWB & HAWB

  • Jika freight forwarder sebagai consolidator, forwarder akan menerbitkan HAWB ke shipper dan menyewa MAWB dari carrier. MAWB mencatat hubungan forwarder–carrier pada tingkat master.

  • Untuk direct shipments, carrier/agent biasanya menerbitkan MAWB langsung ke shipper atau forwarder.

2. Dokumen yang harus dikirim ke carrier (pra-gate-in)

  • Commercial Invoice (format standar, nilai & currency jelas).

  • Packing List (detail colly, dimensi, berat).

  • License/permit jika barang memerlukan.

  • DG declaration & SDS jika termasuk DG.

  • Certificate of Origin bila perlu.

Catatan: banyak maskapai/terminal mewajibkan upload dokumen sebelum cut-off untuk mempercepat customs pre-clearance.

Bagian 6 — Pengaturan Fisik: Slot, ULD, dan Cut-off

1. Cut-off time

Setiap carrier memiliki cut-off time yang berbeda — bisa dihitung dalam jam sebelum ETD (mis. T-4 jam) atau waktu lokal terminal (sangat penting). Kegagalan memenuhi cut-off berakibat pada debooking (booking dibatalkan) atau shift ke flight berikutnya.

2. ULD reservation & special equipment

Untuk pengiriman yang memerlukan ULD khusus (ULD tertentu ukuran atau temperature-controlled ULD), forwarder harus meminta reservation ULD/ULD type pada saat booking.

3. Slot & gate appointment

Banyak cargo terminal menerapkan gate appointment untuk mengurangi congestion. Booking hanya berlaku jika shipper telah membuat slot gate-in pada terminal.

Bagian 7 — Cut-off, Gate-in, dan Proses Gate Handling

1. Gate-in

  • Shipper/forwarder menyerahkan barang ke cargo terminal sesuai slot. Dokumen diverifikasi: AWB/HAWB, invoice, packing list.

  • Terminal mengeluarkan gate-in receipt yang menjadi bukti barang sudah diterima.

2. Pre-carriage & acceptance

  • Barang yang diterima masuk proses acceptance: pengecekan jumlah, kondisi packing, berat, dimensi.

  • Untuk barang DG/perishable, ada checks tambahan (sertifikat, temperature recording).

3. Radically: dari gate-in ke ramp

  • Jika semua OK dan sesuai cut-off: terminal mengeluarkan release untuk muat; barang dipindahkan ke ramp dan dimuat ke pesawat.

  • Jika ada masalah dokumen: barang hold dan dapat mengalami demurrage jika tidak diselesaikan cepat.

Bagian 8 — Amendment, Cancellation, No-Show: Rules & Biaya

Booking bukan final sampai barang on-board. Perubahan sering terjadi; pahami konsekuensi:

Amendment (Perubahan)

  • Perubahan berat/dimensi: bila naik signifikan, carrier dapat meminta rate re-evaluation; jika turun, refund sebagian dapat berlaku tergantung aturan.

  • Perubahan flight / date: bisa dikenakan amendment fee atau subject to space.

  • Perubahan consignee: harus disetujui carrier; ada prosedur KYC jika di international.

Cancellation

  • Pembatalan sebelum cut-off biasanya tanpa penalti (tergantung kontrak). Setelah cut-off, carrier bisa mengenakan fee atau charge no-show. Untuk block booking jangka panjang, cancellation fee bisa besar.

No-Show

  • Jika shipper tidak melakukan gate-in sesuai booking tanpa pemberitahuan, carrier dapat cancel booking dan kenakan no-show fee. Space dapat diberikan ke waitlist.

Bagian 9 — Kasus Khusus: DG, Perishables, OOG, Charters

DG (Dangerous Goods)

  • Booking harus menyatakan DG class, UN number, packing group, dan dokumentasi SDS.

  • Carrier memiliki batasan DG per flight. Booking DG sering perlu early confirmation & additional safety checks.

  • Salah deklarasi DG dapat mengakibatkan heavy fines dan repatriation.

Perishables (suhu kendali)

  • Booking mencantumkan temp-setpoint dan apakah genset/refrigerated ULD required.

  • Pastikan cold chain continuity: genset saat storage di terminal dan plug-in availability.

OOG / Heavy & Oversize

  • Booking charter atau special handling untuk OOG; perlu lift-plan, crane, dan safety approval dari apron authority.

  • Informasikan dimensi & weight per axle – penting untuk ramp handling.

Charter Booking

  • Untuk charter, proses lebih kompleks: negosiasi harga charter, flight planning, permits, pemesanan apron, dan crew handling. Booking charter memerlukan lead time lebih panjang.

Bagian 10 — Monitoring Booking & Contingency Management

Monitoring

  • Forwarder harus memonitor status booking sampai barang on-board: flight confirmation, delay notices, re-routing.

  • Gunakan nomor booking / MAWB untuk tracking di portal carrier.

Contingency

  • Plan A: preferred carrier & flight.

  • Plan B: alternative flight via transshipment.

  • Plan C: sea/land multimoda jika delay panjang dan barang tidak urgent.

  • Insurance: periksa coverage untuk delay-related losses especially perishables.

Bagian 11 — KPI untuk Proses Booking & Operasional Booking Desk

Pantau metrik berikut untuk mengevaluasi performa booking desk:

  • Booking Confirmation Time: rata-rata waktu sejak request sampai booking confirmed (target: <2 jam untuk urgent).

  • Booking Accuracy Rate: % booking tanpa amendment setelah konfirmasi.

  • No-Show Rate (%): persentase booking yang berakhir no-show.

  • Amendment Frequency: jumlah amendment per 100 booking.

  • On-board Rate: % booking yang berakhir on-board sesuai flight confirmed.

  • Lead Time Compliance: % shipment yang gate-in tepat waktu sesuai booking slot.

Bagian 12 — SOP Ringkas Untuk Tim Booking (Template Praktis)

SOP: Proses Booking (high-level, untuk tim)

  1. Terima request booking via email/TMS with required data (lihat checklist pra-booking).

  2. Input ke system / e-booking portal carrier atau kirim email rate/space request ke carrier.

  3. Catat ETA & EX-piry booking; follow-up setiap 30 menit sampai confirmation (untuk urgent) atau 24 jam untuk regular.

  4. Terima booking confirmation: verifikasi flight, cut-off, dan special handling notes. Simpan bukti.

  5. Request AWB number atau verifikasi MAWB issuance plan.

  6. Koordinasikan gate appointment ke terminal (jika perlu).

  7. Monitor gate-in & on-board status; update shipper & consignee.

  8. Tutup file: catat final flight, MAWB, POD, dan cost breakdown.

Bagian 13 — Template Email Booking (Praktis)

Subject: SPACE REQUEST / BOOKING — [ORIGIN] → [DEST] — [RD: dd-mm-yyyy] — [COMMODITY]

Body (singkat):
Dear [Agent/Carrier name],

Please advise space and rate for the following shipment:

  • Shipper: [Name / Contact]

  • Consignee: [Name / Contact]

  • Commodity: [Detailed description]

  • Pieces: [x pcs] — Gross Weight: [xxx kg] — Volume: [x.xx CBM]

  • Packing: [pallet / boxes / drums]

  • Ready date: [dd-mm-yyyy] — Preferred flight/ETA: [if any]

  • Incoterm: [FOB/CIF/DDP etc.] — Freight: [Prepaid/Collect]

  • Special handling: [DG/Perishable/Temp setpoint/OOG]

  • Documents: [Inv, PL, COO, License] — will be uploaded to portal by [dd-mm-yyyy].

Please confirm space and rate ASAP. Contact: [name & phone].

Regards,
[Your name / Company / Booking desk]

Bagian 14 — Kesalahan Umum & Cara Menghindarinya

  1. Data berat/dimensi tak akurat → selalu timbang & ukur paket; timbang ulang jika perlu.

  2. Dokumen tidak lengkap saat cut-off → upload dokumen lebih awal; gunakan checklist.

  3. Booking on waitlist tanpa plan B → segera request alternative flights/charters.

  4. Salah deklarasi DG → mandatory SDS & DG declaration sebelum booking.

  5. Tidak membuat gate appointment → kerap menimbulkan delay & demurrage.

Bagian 15 — Studi Kasus Singkat: Dari Request ke On-board dalam 24 Jam (Contoh)

Konteks: Spare part critical harus tiba next-day; origin Jakarta → Singapore.

  1. T-12 jam: Shipper menghubungi forwarder dengan data lengkap.

  2. T-11 jam: Forwarder mem-request space ke airline; direct flight malam available.

  3. T-10 jam: Carrier confirm space + cut-off T-3 jam; booking confirmed.

  4. T-9 jam: Shipper menyiapkan dokumen & physical packing (ULD requested).

  5. T-6 jam: Gate appointment booked; goods picked up & delivered ke terminal.

  6. T-3 jam: Gate-in, dokumen upload, goods accepted.

  7. T-1 jam: Ramp transfer & on-board. Flight departs. — Completed in <24 hours.

Kunci: data akurat, cepat mem-follow up, dan slot booking yang tepat.

Bagian 16 — Roadmap 30–90 Hari Untuk Memperbaiki Proses Booking di Perusahaan Anda

Hari 1–15: Audit current booking process; catat average lead times & frequent pain points.
Hari 16–45: Implement checklist pra-booking; training singkat untuk booking desk; integrasi minimal (spreadsheet + email templates).
Hari 46–90: Integrate e-booking portals (carrier portals), set SLA internal (response time), dan dashboard KPI untuk monitoring.

Penutup — Menjadikan Booking Sebagai Keunggulan Operasional

Booking yang cepat, akurat, dan terkoordinasi membuat semua bagian rantai pasok berjalan lancar. Investasi pada proses (checklist, SOP, training) dan alat sederhana (template email, portal e-booking) dapat mengurangi amendment, no-show, dan biaya tak terduga. Mulailah dari data yang akurat: berat, dimensi, dan dokumen—ketiga hal ini sering jadi pembeda antara booking sukses dan masalah pas cut-off.

Siap mengirimkan kargo Anda? Kirimkan melalui Hasta Buana Raya untuk solusi logistik yang andal dan aman!
👉 Hubungi 📱 +62-822-5840-1230 (WhatsApp/Telepon) untuk informasi lebih lanjut dan solusi pengiriman terbaik!