Perbedaan Freight vs Cargo dalam Pengiriman Barang

Pelajari perbedaan mendasar antara freight dan cargo dalam pengiriman barang: definisi, konteks penggunaan, implikasi dokumen, tanggung jawab, cara penagihan, aspek hukum, proses klaim, dan tips praktis untuk pengirim, forwarder, dan importir

Digital Marketing

12/30/20258 min baca

red and blue crane under blue sky during daytime
red and blue crane under blue sky during daytime

Pendahuluan — Kenapa Perbedaan Kata Ini Penting?

Dalam dunia logistik dan pengiriman barang, dua istilah yang kerap muncul adalah freight dan cargo. Bagi sebagian orang keduanya tampak sinonim — sama-sama berkaitan dengan barang yang dikirim. Namun bagi profesional logistik, perbedaan istilah ini berujung pada praktik operasional, dokumentasi, akuntansi, dan bahkan tanggung jawab hukum. Salah menulis istilah di dokumen, atau salah memahami makna yang berlaku di industri, dapat menimbulkan kebingungan—mulai dari salah penghitungan biaya sampai klaim yang salah alamat.

Artikel ini bertujuan menjadi referensi praktis dan mendalam. Kita akan mengurai secara tuntas apa yang dimaksud freight dan cargo, bagaimana keduanya berbeda menurut konteks (komersial, operasional, hukum), contoh nyata di lapangan dalam Pengiriman Barang.

Ringkasan Singkat

  • Cargo = barang fisik yang dikirim (isi kapal, pesawat, truk). Fokus pada barang itu sendiri.

  • Freight = istilah yang merujuk pada biaya pengangkutan atau barang yang diangkut tergantung konteks; sering dipakai untuk menyebut pembayaran jasa pengiriman (freight charges) atau barang dalam konteks komersial tertentu.

  • Dalam dokumen legal: cargo biasanya diidentifikasi dalam manifest, sedangkan freight muncul pada invoice, kontrak transport, atau perhitungan biaya.

  • Pemahaman yang tepat membantu: pembukuan yang tepat, ketentuan kontrak yang jelas, klaim asuransi yang benar, dan komunikasi yang efektif dengan mitra logistik.

1. Definisi Dasar: Apa Itu Cargo? Apa Itu Freight?

1.1 Cargo — Barang Fisik yang Diangkut

Cargo (bahasa Indonesianya: kargo atau muatan) merujuk pada barang fisik yang dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain menggunakan moda transportasi (kapal, pesawat, truk, kereta). Contoh: satu kontainer pakaian, palet suku cadang, drum bahan kimia—semuanya disebut cargo ketika berada dalam konteks pengangkutan.

Karakteristik utama cargo:

  • Berwujud (tangible) — barang nyata yang dapat ditimbang, dihitung, dan diperiksa.

  • Dapat dikategorikan: general cargo, bulk cargo, break-bulk, containerized cargo, dangerous cargo, perishable cargo, dan sebagainya.

  • Dicatat pada dokumen seperti manifest kapal, airway bill (AWB) sebagai deskripsi fisik barang.

1.2 Freight — Biaya, Barang, atau Aktivitas Pengangkutan

Freight adalah istilah yang lebih fleksibel dan bergantung konteks:

  1. Freight sebagai biaya (paling umum digunakan)
    Dalam konteks komersial, freight biasanya berarti biaya jasa pengangkutan — jumlah yang dibayar oleh pengirim (shipper) atau penerima (consignee) kepada carrier atau freight forwarder untuk mengangkut barang. Contoh: freight charges, freight prepaid, freight collect.

  2. Freight sebagai barang yang diangkut (konotasi alternatif)
    Dalam beberapa konteks, terutama dalam bahasa Inggris maritim, freight juga dapat merujuk pada muatan itu sendiri—misalnya “the freight on board”. Namun penggunaan ini lebih jarang dibanding pengertian biaya.

  3. Freight sebagai aktivitas bisnis
    Kata freight juga dipakai untuk menyebut industri atau aktivitas yang berkaitan dengan pengangkutan barang—mis. “freight forwarding”, “air freight”, “ocean freight”.

Karena multifungsi istilah ini, penting melihat konteks untuk menentukan apakah kata itu merujuk ke biaya, barang, atau layanan.

2. Perbedaan Inti antara Cargo dan Freight

Berikut perbedaan komparatif yang mudah dipahami:

  • Fokus istilah:

    • Cargo → Fokus pada isi yang dikirim (barang itu sendiri).

    • Freight → Fokus pada jasa pengangkutan, atau nilai yang dibayarkan untuk jasa itu (bisa juga menunjuk industri/jasa).

  • Dokumen utama:

    • Cargo → tercatat di packing list, manifest, bill of lading (deskripsi), inspection report.

    • Freight → tercantum di invoice freight, contract of carriage, freight bill, rate confirmation.

  • Pengukuran:

    • Cargo → diukur berdasarkan berat (kg), dimensi (m³), atau satuan (pieces, pallets, TEU).

    • Freight → dihitung berdasarkan tarif: per kg, per m³, per TEU, atau tarif flat per shift/rute.

  • Legal/tanggung jawab:

    • Cargo → relatif ke status fisik dan kepemilikan barang; klaim kerusakan/shortage diarahkan ke kondisi cargo.

    • Freight → berkaitan dengan kewajiban membayar jasa dan penentuan siapa menanggung biaya (prepaid vs collect), serta hak carrier untuk menahan cargo jika freight belum dibayar (lien on cargo di beberapa yurisdiksi).

3. Contoh Penggunaan di Dokumen & Praktik Sehari-hari

Untuk memperjelas, mari lihat contoh kalimat dan konteks dokumen:

3.1 Pada Bill of Lading (B/L)

  • “Shipper to deliver 10 pallets of electronics as per packing list.” → menyebutkan cargo; detail barang.

  • “Freight payable at destination” atau “Freight prepaid” → menyebut freight; status biaya.

3.2 Pada Invoice

  • Commercial invoice menggambarkan nilai barang (cargo value).

  • Freight invoice (atau carrier invoice) adalah tagihan biaya transport yang terpisah—ini adalah freight.

3.3 Pada Negosiasi

  • Buyer: “Who pays the freight?” → menanyakan siapa menanggung biaya pengangkutan.

  • Shipper: “The cargo is ready for pickup.” → menyatakan kesiapan barang fisik.

4. Implikasi Hukum & Praktis: Mengapa Pemahaman ini Penting?

4.1 Hak Retensi Carrier (Carrier's Lien)

Di banyak yurisdiksi, carrier berhak menahan cargo sampai freight dibayar. Itu karena freight adalah biaya yang terhutang terhadap jasa yang disediakan. Jika pemilik barang tidak membayar, carrier bisa menahan atau melelang barang untuk menutup tunggakan. Jika dokumen menuliskan “freight prepaid”, artinya biaya telah dibayar di awal sehingga hak penahanan tidak bisa digunakan.

4.2 Klaim Kerusakan vs Klaim Biaya

  • Kerusakan cargo: klaim diajukan terhadap carrier atau asuransi pengangkutan berdasarkan kondisi fisik cargo saat tiba.

  • Dispute freight: klaim atau sengketa soal freight berkaitan dengan perhitungan biaya, terms of payment, atau kesalahan invoice—umumnya bukan masalah asuransi kargo.

4.3 Ketentuan Kontrak (Terms of Sale)

Dalam Incoterms (syarat dagang internasional), istilah mengenai biaya dan tanggung jawab pengangkutan sangat penting: siapa yang menanggung freight? apakah buyer harus membayar import duty? Penentuan apakah freight termasuk dalam price atau terpisah (ex-works vs DDP vs FOB) menentukan flow pembayaran.

5. Peran Freight Forwarder vs Cargo Owner — Contoh Hubungan Praktis

Untuk menempatkan istilah dalam alur kerja:

  • Cargo owner / shipper: orang atau entitas yang memiliki barang (cargo). Mereka bertugas menyiapkan barang, dokumentasi, dan memutuskan terms pengiriman.

  • Freight forwarder: penyedia jasa yang mengatur freight—mencari space pada carrier, menegosiasikan tarif freight, mengurus dokumentasi, dan mengorganisir rangkaian logistik door-to-door. Mereka mengurus biaya freight dan logistik demi kepentingan cargo owner.

Ringkasnya: cargo = objek, freight = biaya/jasa yang menggerakkan objek itu.

6. Pengukuran Biaya: Cara Freight Dihitung

Freight dapat dihitung berdasarkan beberapa metode umum:

6.1 Per berat (per kg / per ton)

Tarif dihitung berdasarkan berat aktual barang. Paling umum untuk kargo udara dan general cargo.

6.2 Per volume (per m³)

Untuk barang ringan namun besar dimensinya (low density), perhitungan berdasarkan volume lebih tepat. Sering digunakan juga di laut tergantung jenis tarif.

6.3 Dimensional weight (dim weight)

Banyak carrier udara dan kurir modern menggunakan dimensional weight — berat yang dihitung dari volume. Jika dim weight lebih besar daripada berat aktual, tarif dikenakan berdasarkan dim weight.

6.4 Per unit (per TEU / per container / per pallet)

Untuk kontainer, freight laut sering menetapkan tarif per TEU atau per container flat rate pada rute tertentu.

6.5 Rate structures & surcharges

Selain tarif dasar, freight seringkali melibatkan surcharge: fuel surcharge, peak season surcharge, BAF (bunker adjustment factor), currency adjustment, security charge, dsb.

Memahami cara perhitungan freight membantu perencanaan biaya dan negosiasi.

7. Cargo Classification: Jenis-Jenis Cargo yang Mempengaruhi Freight

Jenis cargo berdampak pada tarif dan penanganan:

  • General cargo: barang umum, relatif mudah ditangani.

  • Break-bulk: barang yang tidak dikontainerkan (mis. mesin besar), memerlukan handling khusus.

  • Containerized cargo: dimasukkan ke kontainer; tarif per TEU/FEU berlaku.

  • Bulk cargo (dry/liquid): diangkut dalam kapal khusus (bulk carriers/tankers); tarif berbeda.

  • Project cargo / heavy-lift: membutuhkan vessel/modal khusus → freight tinggi.

  • Dangerous goods (DG): tarif & handling spesial, aturan ketat, sering menimbulkan surcharges.

  • Perishable cargo: cold chain required → biaya freight refrigerated/reefer.

Jenis cargo menentukan jenis kontrak freight, asuransi, dan requirement paperwork.

8. Dokumentasi: Dimana Cargo dan Freight Tercatat?

Dokumen kunci:

8.1 Bill of Lading (B/L)

  • Sebagai bukti penerimaan cargo, tanda kontrak pengangkutan, dan dokumen kepemilikan (document of title). B/L men-describe cargo (jenis, jumlah, condition). Freight terms (prepaid/collect) juga tercantum.

8.2 Airway Bill (AWB)

  • Dokumen pada kargo udara: AWB menggambarkan cargo dan mencantumkan freight terms.

8.3 Freight Invoice / Freight Bill

  • Dokumen tagihan dari carrier/forwarder yang menuntut pembayaran freight.

8.4 Packing List & Commercial Invoice

  • Dokumentasi cargo secara komersial; tidak memuat breakdown freight kecuali dicantumkan sebagai biaya terpisah.

Membedakan dokumen yang memfokuskan cargo vs freight membantu proses accounting dan klaim.

9. Klaim & Asuransi: Siapa Bertanggung Jawab untuk Kerusakan Cargo vs Sengketa Freight?

9.1 Klaim Kerusakan Cargo

  • Jika cargo rusak selama transit, klaim biasanya diajukan oleh cargo owner terhadap carrier (tergantung regime liabilitas: Hague-Visby, CMR, Warsaw, Montreal, dsb.) atau kepada penyedia asuransi cargo (jika diasuransikan).

  • Bukti: condition report, photos, statement of facts, B/L/AWB, inspection report.

9.2 Sengketa Freight

  • Sengketa tentang jumlah yang harus dibayar, tarif apakah sudah benar, atau adanya biaya tambahan biasanya diselesaikan antara shipper/consignee dan carrier atau forwarder. Ini masalah komersial, bukan klaim asuransi cargo (kecuali penutupan polis melingkupi biaya tertentu).

9.3 Transfer of Risk vs Transfer of Title

  • Penting membedakan kapan risiko cargo berpindah (Incoterms): risiko bisa berpindah sebelum freight dibayar. Contoh: FOB seller menanggung cargo sampai di atas kapal; buyer menanggung biaya freight dan risiko selanjutnya.

10. Contoh Kasus Praktis (Ilustrasi untuk Memperjelas)

Kasus A — Salah Penggunaan Istilah Menyebabkan Delay

Seorang importer menyuruh forwarder: “free on board, freight is ours” namun tidak menyatakan prepaid/collect. Carrier menahan cargo karena freight belum dibayar. Kesalahan pengertian antara siapa menanggung freight dan status payment menyebabkan hold. Jika dokumen tertulis “freight collect”, maka consignee perlu bayar sebelum release.

Kasus B — Klaim Kerusakan vs Sengketa Biaya

Pallet impor rusak; shipper klaim ke carrier. Tapi carrier menolak dengan alasan weight discrepancy dan unpaid freight. Dua proses berbeda: klaim kerusakan harus dibuktikan dan diikuti prosedur; sengketa freight diselesaikan kontrakually. Pengirim kadang menggabungkan proses yang menyebabkan kompleksitas.

Pelajaran: pemisahan jelas antara issue cargo (fisik) dan issue freight (komersial) mempercepat penyelesaian.

11. Bahasa & Praktik Lokal — Variasi Penggunaan Istilah

Perlu diingat: penggunaan istilah bisa berbeda antar negara atau perusahaan:

  • Di beberapa tempat, istilah freight sering dipakai secara longgar untuk menyebut cargo: “freight on board” bisa berarti barang di kapal. Ini skill interpretasi lokal—perhatikan konteks dokumen resmi.

  • Di praktik e-commerce, konsumen sering bilang “freight” untuk biaya kirim, sedangkan tim operasional menyebut “shipping cost”.

Saran: gunakan istilah baku di dokumen legal, dan dalam komunikasi internal tetapkan glossary istilah agar tidak terjadi miskomunikasi.

12. Panduan Praktis: Kapan Harus Menulis Cargo vs Freight?

Untuk menghindari kebingungan, gunakan pedoman berikut:

  • Ingin menyebut barang fisik → gunakan cargo (atau muatan/kargo).
    Contoh: “Cargo: 10 pallets of ceramic tiles, G.W. 1,200 kg.”

  • Ingin menyebut biaya pengangkutan → gunakan freight.
    Contoh: “Freight: USD 500 per TEU, freight prepaid.”

  • Ingin menyebut layanan industri → gunakan freight sebagai modifier: freight forwarder, air freight, ocean freight.

  • Bila menulis konfirmasi komersial: selalu sertakan detail apakah freight prepaid/collect, siapa payer, dan payment terms.

Gunakan format baku dalam kontrak dan invoice agar pihak ketiga (beacukai, bank) membaca dokumen dengan arti yang sama.

13. Checklist Praktis untuk Dokumen & Komunikasi

Gunakan checklist ini saat menyiapkan pengiriman agar istilah dan tanggung jawab jelas:

  • Cantumkan deskripsi cargo yang rinci (qty, weight, dimensi, HS code jika perlu).

  • Tuliskan freight terms (prepaid/collect) dengan jelas pada B/L atau AWB.

  • Tuliskan payer of freight (shipper/consignee/third party) pada booking confirmation.

  • Sertakan invoice freight terpisah dari commercial invoice bila perlu.

  • Periksa Incoterm dan catat kapan risiko cargo berpindah.

  • Archive semua komunikasi terkait freight rate offer, confirmation email, dan payment receipt.

Checklist ini membantu mencegah hold, klaim, dan putar balik administrasi.

14. Glosarium Singkat (Istilah yang Sering Muncul)

  • Cargo: barang fisik yang dikirim.

  • Freight: biaya pengangkutan, atau industri/layanan pengiriman.

  • B/L (Bill of Lading): dokumen pengangkutan laut.

  • AWB (Airway Bill): dokumen pengangkutan udara.

  • Prepaid: freight sudah dibayar oleh shipper.

  • Collect: freight dibayar oleh consignee saat menerima barang.

  • Demurrage: biaya keterlambatan penggunaan kontainer.

  • Detention: biaya keterlambatan pengembalian kontainer.

  • Manifest: daftar barang/kargo di kapal/pesawat.

15. Tips Negosiasi dan Penghematan Biaya Freight Tanpa Mengorbankan Cargo

Praktik efisien:

  • Consolidation: gabungkan LCL menjadi FCL jika volume cukup untuk menurunkan freight per unit.

  • Optimasi packing: minimalisir volume kosong sehingga dim weight tidak berlebih.

  • Pilih basis tarif tepat: per kg vs per m³ vs per TEU—pilih yang paling menguntungkan sesuai commodity.

  • Contract rates: bagi pengirim reguler, kontrak freight jangka panjang dapat memberikan rate lebih stabil.

  • Audit invoice: lakukan freight audit untuk memastikan tidak ada surcharge yang keliru.

Kesadaran terhadap perbedaan cargo vs freight membantu menentukan strategi biaya yang tepat.

16. Kesimpulan — Gunakan Istilah dengan Tepat, Hindari Kesalahpahaman

Ringkasan penting:

  • Cargo = barang yang dikirim; Freight = biaya/jasa atau industri pengangkutan.

  • Kedua istilah berhubungan tetapi memiliki implikasi berbeda: hukum, akuntansi, dan operasional.

  • Selalu buat penjelasan jelas pada dokumen: apakah freight prepaid atau collect, siapa payer, serta deskripsi cargo yang lengkap.

  • Komunikasi yang konsisten, dokumentasi yang terstruktur, serta SOP internal akan mengurangi sengketa dan mempercepat proses logistik.

Siap mengirimkan kargo Anda? Kirimkan melalui Hasta Buana Raya untuk solusi logistik yang andal dan aman!
👉 Hubungi 📱 +62-822-5840-1230 (WhatsApp/Telepon) untuk informasi lebih lanjut dan solusi pengiriman terbaik!