Mengenal Berbagai Kode Khusus ULD dalam Pengiriman Barang via Kargo Udara

Mengenal struktur dan arti kode ULD (Unit Load Device) secara mendalam: prefiks tipe (contoh AKE, AKH, AKN, PMC, P6P), nomor seri, akhiran pemilik, kompatibilitas dengan jenis pesawat, cara membaca kode ULD, best practice penandaan dan inspeksi, peran regulasi IATA dalam Pengiriman Barang

Digital Marketing

12/1/20257 min baca

a large jetliner sitting on top of an airport tarmac
a large jetliner sitting on top of an airport tarmac

Pendahuluan — Mengapa Kode ULD Penting?

Dalam pengiriman kargo udara modern, Unit Load Device (ULD) — yaitu kontainer dan pallet standar — adalah “batu bata” yang memungkinkan pengelolaan kargo cepat, aman, dan terskalakan. Setiap ULD memiliki kode unik yang memberi tahu operator tentang tipe ULD, nomor serial untuk identifikasi, dan pemilik ULD. Membaca kode ini dengan benar menghindarkan kesalahan penempatan, kompatibilitas muatan yang salah, serta masalah stowage di pesawat yang bisa berakibat pada safety dan efisiensi. Informasi di bawah ini akan membahas secara rinci bagaimana kode ULD disusun, apa arti masing-masing bagian, contoh kode nyata, serta praktik terbaik saat bekerja dengan ULD.

1 — Apa itu ULD (Unit Load Device)? Ringkasan Singkat

Unit Load Device (ULD) adalah istilah umum untuk kontainer tertutup (kapsul, sering disebut “can” atau “container”) dan pallet (flat pallets, winged pallets, dll.) yang dirancang khusus untuk diangkat, dipasang, dan dikunci pada struktur kargo pesawat. Fungsi utama ULD adalah:

  • Menyatukan banyak paket menjadi satu unit yang mudah dioperasikan;

  • Mengurangi waktu muat-bongkar (turnaround);

  • Menjamin ketersediaan bentuk yang sesuai dengan kontur ruang kargo pesawat.

ULD hadir dalam berbagai tipe ukuran dan bentuk — dari LD1/LD2/LD3 (container lower-hold), P1P/P6P (pallet), sampai LD4/LD6/LD11 dan varian khusus reefer atau tank. Pemilihan tipe ULD memengaruhi kapasitas, cara lashing, dan ketersediaan di maskapai tertentu.

2 — Struktur Kode ULD: Bagian demi Bagian

Setiap ULD memiliki kode identifikasi yang standar, umumnya terdiri dari tiga bagian utama yang disusun secara berurutan:

  1. Prefiks tiga huruf → menunjukkan tipe ULD (misalnya AKE, AKH, AKN, PMC, P6P, dsb.). Prefiks ini memberitahu apakah ULD itu container atau pallet, dimensi dasar, dan fitur kontur.

  2. Nomor serial 4 atau 5 digit → nomor unik untuk membedakan unit-unit sejenis (mis. 12345). Sejak aturan yang terstandar, kebanyakan ULD memakai 5 digit, namun beberapa ULD lama masih menggunakan 4 digit.

  3. Suffix pemilik (2 karakter, kadang 3) → biasanya berisi kode owner (mis. kode maskapai atau operator ULD). Contoh lengkap: AKN 12345 DL (AKN = tipe ULD; 12345 = serial; DL = pemilik — Delta). Format ini memudahkan pelacakan dan alokasi tanggung jawab per unit. Wikipedia+1

Contoh pembacaan: AKE 54321 SQ → AKE (LD3 container family), nomor 54321, dimiliki atau dikelola oleh entitas dengan kode SQ (kode pemilik). Informasi ini penting ketika melakukan request ULD, memeriksa availability, atau melaporkan kerusakan/penggantian.

3 — Prefiks (Tipe) ULD: Contoh & Penjelasan Umum

Prefiks tiga huruf adalah bagian terpenting karena mengindikasikan fitur fisik ULD — ukuran dasar (base size), kontur (profile) serta apakah ULD itu didesain untuk lower hold atau main deck. Di bawah ini adalah ringkasan kelompok prefiks yang sering ditemui beserta penjelasan fungsionalnya (contoh-contoh disederhanakan untuk membantu pengenalan). Sumber referensi industri memberikan daftar lengkap prefiks IATA yang resmi.

3.1 Contoh prefiks container lower-hold (LD family)

  • AKE — salah satu jenis LD3 container yang umum; base ukuran standar LD3; banyak dipakai pada widebodies; cocok untuk kargo umum.

  • AKH / AKW — varian LD3-45 (lebih rendah): digunakan pada narrowbodies seperti A320/A321 dan versi LD3-45 untuk main or lower hold.

  • AKN — forkliftable LD3 variant (memiliki lubang forklift), berguna untuk handling di ground equipment tertentu.

3.2 Pallet & main-deck codes

  • P6P / PMC — pallet utama (flat pallet) sering dipakai untuk muatan besar pada main deck; PMC adalah contoh pallet umum (main-deck pallet).

  • PLA / PNA — half-pallet untuk konfigurasi tertentu (misal 88x width/height varian). SeaRates

3.3 Varian khusus & reefer

  • M seri / R seri — beberapa kode mengindikasikan ULD berpendingin (reefer) atau isolasi termal; kode ini penting untuk kargo suhu-kontrol seperti farmasi dan bahan makanan. (Periksa tipe prefiks untuk memastikan fungsi thermal/reefer.)

Catatan: Daftar prefiks lengkap sangat panjang dan terstandardisasi oleh industri. Panduan resmi IATA (ULD Regulations / ULDR) adalah rujukan otoritatif untuk daftar dan spesifikasi teknis tiap kode. Untuk penggunaan operasional, pastikan rujukan ke manual IATA ketika menyusun SOP.

4 — Nomor Serial ULD: Format, Evolusi, dan Catatan Praktis

Nomor serial mengikuti prefiks dan sifatnya unik untuk setiap ULD. Beberapa poin penting:

  • Setelah 1 Oktober 1993, standar mengizinkan serial 4 atau 5 digit; dewasa ini 5 digit paling umum sehingga ruang identifikasi lebih besar.

  • Dalam praktik, Anda akan menemukan variasi: beberapa ULD lama tetap memakai 4 digit, sedangkan ULD baru 5 digit. Ground handling harus selalu memasukkan semua digit saat mencatat ULD di sistem.

  • Kadang ada ULD dengan pola serial yang sedikit berbeda (contoh huruf + angka), tetapi kebijakan industri mendorong keseragaman agar tidak membingungkan saat scanning, manifest, atau maintenance logging.

Praktik terbaik: saat membuat booking atau mengeluarkan message (mis. ULD request), salin kode ULD persis seperti tertera pada ULD plate sehingga tidak terjadi mismatch saat stowage.

5 — Suffix Pemilik ULD: Siapa Bertanggung Jawab?

Bagian terakhir kode ULD (suffix) menunjukkan pemilik atau operator ULD — biasanya dua huruf yang identik atau serupa dengan kode IATA maskapai, atau kode operator ULD/lessor. Contohnya:

  • DL pada AKN 12345 DL menandakan pemilik di belakang kode tersebut, yakni Delta (contoh ilustratif).

Mengapa penting?

  • Menentukan pihak yang harus dihubungi untuk repair, claim, atau repatriasi ULD;

  • Membantu ops ground mengetahui apakah ULD boleh dipakai, atau perlu dikembalikan ke owner.

Catatan: beberapa ULD dikelola oleh pihak ketiga (ULD lessors). Di kontrak operasi, pastikan ada jalur komunikasi yang jelas antara airline, ground handler, dan owner ULD untuk penanganan kerusakan atau hilang.

6 — Contoh-contoh Kode ULD yang Sering Dijumpai (daftar ringkas)

Berikut adalah kumpulan contoh prefiks yang sering ditemui beserta ringkasan fungsinya — ini bukan daftar lengkap, tetapi tempat yang baik untuk mengenal kode-kode umum:

  • AKE — LD3 container family (lower hold, banyak dipakai)

  • AKH / AKW — LD3-45 variants (untuk narrowbody A320 family)

  • AKN — LD3 forkliftable variant

  • LD3-45 (kode family seperti AKH) — container pendek untuk narrowbodies

  • LD6 — double LD3 (dua unit LD3 pada satu ULD configuration)

  • LD11 — main-deck container tipe tertentu untuk widebodies (mis. 747/777)

  • P6P / PMC — pallet main-deck (flat pallet)

  • PLA / PNA — half pallet (88” × something)

  • AAC / AAF / AAY — varian LD7/LD26/LD29 untuk config tertentu

  • M-series — contohnya M1, M6 untuk containers non-standard (kadang reefer/thermal)

Untuk daftar lengkap beserta dimensi, lihat dokumen spesifikasi dan manual ULD yang dikeluarkan oleh maskapai atau IATA.

7 — Kompatibilitas Pesawat & Pemilihan ULD: Mengapa Kode Menentukan Penempatan

Setiap tipe pesawat memiliki profil ruang kargo dan kombinasi ULD yang bisa dimuat. Contohnya, sejumlah widebody populer mampu memuat banyak LD3 di lower hold, sementara beberapa combi atau freighter menggunakan P6P pallet di main deck. Memilih ULD yang tidak kompatibel menyebabkan pengerjaan ulang (rework) dan potensi penundaan penerbangan. Oleh sebab itu:

  • Periksa chart ULD ↔ aircraft sebelum menetapkan stowage plan; chart ini menunjukkan berapa banyak unit tiap tipe ULD yang muat di lower/main deck untuk tiap tipe pesawat.

Praktik: saat ground ops menerima ULD request, buat quick check kecocokan ULD-to-aircraft agar tidak menempatkan LD3 pada narrowbody yang hanya menerima LD3-45, misalnya.

8 — Penandaan, Barcode, & Tracking ULD

Di era operasi modern, ULD dilengkapi plate identifikasi fisik yang memuat kode ULD, kapasitas berat, dan sering disertai barcode/QR code untuk scanning dan integrasi ke WMS/TMS. Beberapa poin teknis:

  • ULD plate — biasanya berupa plate aluminium yang menampilkan kode lengkap (prefiks + serial + suffix) serta rating maksimum. Ini adalah sumber kebenaran saat inspeksi cepat.

  • Barcode/QR — memudahkan scanning saat gate in/out, inventory, dan penghitungan waktu. Sistem ground handling dan airline biasanya terintegrasi dengan database ULD mereka.

Tips implementasi: pastikan plate dan barcode tetap bersih dan terbaca; jika plate rusak segera catat nomor & laporkan ke owner untuk update data agar tidak terjadi mismatch.

9 — Perawatan, Repair, & Dokumentasi (ULD Lifecycle)

ULD adalah aset yang dipakai berulang—perawatan yang baik memperpanjang umur pakai dan menurunkan biaya. IATA menerbitkan pedoman perawatan & repair ULD (ULDR) yang diikuti industri. Hal-hal penting meliputi:

  • Inspection sebelum loading: cek seal, latch, dinding, floor integrity, serta apakah plate dan serial terbaca.

  • Repair & certification: hanya teknisi bersertifikat yang melakukan perbaikan; perbaikan besar harus dicatat dan dilaporkan pada record ULD owner.

  • Record-keeping: maintenance log (tanggal, kerusakan, perbaikan) membantu klaim asuransi dan audit.

Praktik terbaik: buat SOP inspeksi harian dengan checklist minimal (baut & engsel aman, floor plate tidak berlubang, latch lock berfungsi) dan catat hasil inspeksi di sistem.

10 — Kesalahan Umum yang Sering Terjadi dan Cara Menghindarinya

Bekerja dengan ULD tampak teknis—beberapa kesalahan yang kerap terjadi:

  • Kesalahan pembacaan kode → salah paham tipe menyebabkan stowage mismatch. Solusi: pelatihan pembacaan kode untuk staff dan requirement scanning.

  • Pemakaian ULD yang tidak sesuai kondisi → menggunakan ULD yang retak atau floor compromised dapat menyebabkan kerusakan muatan. Solusi: inspeksi visual wajib sebelum loading.

  • Tidak mencatat owner suffix → menyebabkan proses recovery ULD yang salah dan penahanan aset. Solusi: integrasi suffix pada manifest & system workflows.

Checklist mitigasi: training berkala, SOP inspeksi, barcode scanning mandatory, dan komunikasi jelas ke airline/owner ketika ULD perlu repair.

11 — Kode Khusus & Variasi Regional: Hal yang Perlu Diingat

Walau IATA menjadi rujukan utama, praktik lokal atau variasi maskapai bisa muncul, misalnya:

  • Beberapa operator menggunakan akhiran pemilik yang bukan kode IATA maskapai melainkan kode lessor;

  • Ada variasi historis dalam serial numbering (4 digit vs 5 digit).

Karena itu, selalu sinkronkan data ULD ke database maskapai/handler lokal saat melakukan operasi internasional.

12 — Integrasi Kode ULD dalam Workflow Operasional (SOP singkat)

Berikut alur ringkas bagaimana kode ULD sebaiknya digunakan di level operasional:

  1. Booking & Planning: saat booking space, sebutkan tipe ULD (prefiks) yang diperlukan; baik juga menyimpan fallback tipe.

  2. Pre-acceptance: konfirmasi kode ULD (prefiks + serial + suffix) di manifest; scan barcode saat gate in. iata.org

  3. Inspection & Loading: inspeksi ULD plate; catat nomor serial & suffix; lakukan foto dokumentasi.

  4. In-flight Stowage: gunakan stowage chart aircraft ← ketahui berapa banyak unit tiap prefiks yang muat.

  5. Post-flight Reconciliation: reconcile ULD returned numbers vs manifest; laporkan loss/damage ke owner.

SOP ini membantu mengurangi kasus kehilangan ULD, pemakaian ULD yang salah, dan klaim antara airline dan handler.

13 — Contoh Kasus Praktis & Analisa Singkat

Kasus A — Salah Tipe ULD di Narrowbody

Seorang operator mengisi LD3 standar (AKE) ke pesawat narrowbody yang membutuhkan LD3-45 (AKH). Hasilnya adalah ULD tidak fit sempurna sehingga menimbulkan pergeseran dan keterlambatan. Dengan pengecekan prefiks dan konsultasi chart aircraft awal, kejadian ini dapat dihindari.

Kasus B — Owner Suffix Tidak Dicatat → ULD Hilang

Handler mengeluarkan ULD dari terminal tanpa menandai suffix owner pada sistem. Owner kemudian menagih missing return. Solusi: mandatory suffix capture saat gate in/out dan scanning barcode.

Kedua contoh memperlihatkan nilai praktis membaca dan merekam kode ULD dengan benar.

14 — Sumber Referensi Utama & Di Mana Mencari Daftar Lengkap

Untuk profesi dan audit, rujuk ke:

  • IATA ULD Regulations (ULDR) — sumber utama untuk spesifikasi teknis, persyaratan repair, dan praktik industry. (Manual berbayar, namun adalah referensi otoritatif).

  • Panduan ULD spesifik maskapai — beberapa maskapai atau ground handler menyediakan chart kompatibilitas ULD ↔ aircraft di situs atau intranet mereka.

  • Situs komunitas & penyedia solusi ULD (ULDCare, VRR.aero, SeaRates dsb.) — berguna untuk penjelasan praktis, artikel, dan tooling.

Jika tim Anda sering bekerja lintas maskapai, sebaiknya miliki akses ke ULDR dan database ULD operator untuk memastikan standar dipenuhi.

15 — Checklist Ringkas Praktis: Membaca & Memverifikasi Kode ULD

Gunakan checklist ini di gate/warehouse untuk mencegah kesalahan:

  • Apakah plate ULD terbaca (prefiks, serial, suffix)? (scan barcode)

  • Apakah prefiks cocok dengan tipe ULD yang dipesan? (LD3 vs LD3-45 vs P6P)

  • Apakah serial 5 digit tercatat dengan benar di manifest?

  • Apakah suffix pemilik tercatat dan apakah ULD diizinkan dipakai?

  • Apakah ULD lulus inspeksi visual (floor, latch, wall)?

  • Apakah ULD kompatibel dengan aircraft stowage plan?

  • Foto pra-loading & catatan torque lashing disimpan.

Checklist ini sederhana tapi mampu mencegah banyak problem operasional.

Penutup — Menguasai Kode ULD = Mengurangi Risiko Operasional

Kode ULD terlihat berupa kombinasi huruf dan angka, namun di baliknya tersimpan informasi krusial tentang tipe fisik, keterbatasan, dan kepemilikan. Bagi tim operasional dan manajemen kargo udara, memahami dan mengimplementasikan praktik pencatatan, scanning, dan inspeksi berdasarkan kode ULD adalah salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi delay, klaim, dan kerusakan. Untuk operasi yang terstandar dan aman, jadikan rujukan IATA ULDR sebagai basis SOP, dan lengkapi sistem Anda dengan database ULD serta mekanisme scanning agar penanganan kargo berjalan mulus.

Siap mengirimkan kargo Anda? Kirimkan melalui Hasta Buana Raya untuk solusi logistik yang andal dan aman!
👉 Hubungi 📱 +62-822-5840-1230 (WhatsApp/Telepon) untuk informasi lebih lanjut dan solusi pengiriman terbaik!