Memahami General Cargo dalam Pengiriman Barang via Udara, Darat, dan Laut

Pelajari tuntas apa itu general cargo: karakteristik, perbedaan penanganan untuk moda udara, darat, dan laut, persyaratan pengemasan, dokumentasi, penetapan tarif, risiko umum, checklist operasional, KPI yang relevan, studi kasus dalam pengiriman barang

Digital Marketing

11/3/20257 min baca

red and white truck on road during daytime
red and white truck on road during daytime

Pendahuluan — Kenapa General Cargo Perlu Dipahami Mendalam?

Di dunia logistik, istilah general cargo merujuk pada barang-barang yang bukan muatan khusus (seperti barang berbahaya, hewan hidup, atau barang suhu-terkendali). Meski terdengar “biasa”, volume general cargo membentuk tulang punggung perdagangan: suku cadang, barang ritel, elektronik, furniture, bahan bangunan, dan banyak lainnya. Karena ragamnya luas, pemahaman mendetail tentang karakteristik dan penanganan general cargo pada setiap moda — udara, darat, dan laut — menentukan biaya, kecepatan, risiko klaim, dan kepuasan pelanggan.

Artikel ini menyajikan panduan operasional lengkap dan praktis: bukan sekadar definisi, tetapi juga langkah-langkah konkret dalam memahami General Cargo dalam Pengiriman Barang.

Bagian I — Apa Itu General Cargo? Definisi & Karakteristik Utama

Definisi singkat

General cargo adalah segala jenis barang yang dapat dikemas, ditumpuk, dipalletisasi, atau dimasukkan ke dalam kontainer/ULD tanpa memerlukan perlakuan spesial seperti pengawasan suhu ketat, penanganan bahan berbahaya, atau fasilitas hidup hewan.

Karakteristik umum

  • Beragam ukuran dan bentuk: dari paket kecil hingga palet besar.

  • Berat & volume variatif: ada barang yang padat dan berat, ada yang ringan tapi voluminous.

  • Kebutuhan pengemasan standar: kardus, pallet, shrink-wrap, corner protectors.

  • Risiko rendah untuk persyaratan regulasi khusus (selain kepabeanan dan keamanan).

  • Beban kerja operasional tinggi: karena jumlah dan frekuensi pengiriman sering besar.

Contoh barang general cargo

  • Elektronik konsumer (TV, laptop)

  • Pakaian & tekstil

  • Mainan & alat olahraga

  • Spare-parts & komponen industri

  • Furniture dan perlengkapan rumah tangga (non-fragile bagian tertentu)

  • Bahan kemasan & barang manufaktur

Bagian II — Perbedaan Penanganan General Cargo Menurut Moda

Setiap moda punya karakter, aturan, dan biaya berbeda. Memahami perbedaan ini membantu memilih kanal terbaik untuk kebutuhan biaya, waktu, dan risiko.

1. Udara — Cepat, Mahal, Ruang Terbatas

Ciri utama: kecepatan tinggi, kapasitas terbatas, tarif mahal per kilogram/volume.
Kapan memilih udara: barang bernilai tinggi yang butuh cepat (spare parts critical, e-commerce premium), atau barang kecil yang urgent.
Persyaratan praktik:

  • Unitisasi: gunakan ULD (Unit Load Device) atau pallet LD-3/LD-8 untuk efisiensi.

  • Volumetric weight: carrier menerapkan aturan volumetric (dimensional) weight—ingat carrier charge berdasarkan yang lebih besar antara berat aktual dan volumetrik.

  • Dokumen: AWB, commercial invoice, packing list, sertifikat lain bila diperlukan.

  • Packing: kuat, anti-shock; gunakan indikator getaran/tilt bila perlu; foto pra-kirim untuk klaim.
    Risiko umum: biaya tinggi jika packaging terlalu besar dengan berat ringan (volumetric); keterlambatan akibat space shortage; handling double-handling di hub.

2. Darat — Fleksibel, Ekonomis untuk Jarak Pendek-Menengah

Ciri utama: fleksibilitas door-to-door, kapasitas kendaraan variatif (van, truk box, container truck), biaya per km lebih rendah untuk rute dekat.
Kapan memilih darat: pengiriman domestic, last-mile, pengiriman B2B antar kota.
Persyaratan praktik:

  • Unitisasi & palletisasi: memaksimalkan cubic fill pada trailer.

  • Load planning: perhatikan sequencing (heavy-to-light), weight distribution, dan overhang rules.

  • Dokumen: surat jalan (delivery order), invoice, packing list, manifest for truck.

  • Packing: tahan guncangan jalan, tahan kondisi cuaca jika ada exposure.
    Risiko umum: kemacetan, risiko theft di transit, cuaca ekstrem, risiko shifting muatan.

3. Laut — Murah untuk Volume Besar, Lambat

Ciri utama: cost-effective untuk volume besar dan jarak jauh internasional; fleksibel untuk kontainer FCL/LCL.
Kapan memilih laut: pengiriman massal, low-cost per unit, non-urgent.
Persyaratan praktik:

  • Kontainerisasi: FCL (Full Container Load) untuk pengirim besar; LCL (Less than Container Load) untuk pengirim kecil (di CFS).

  • VGM & stowage: pastikan VGM (Verified Gross Mass) untuk keselamatan muat kapal; ikuti stowage plan.

  • Dokumen: B/L (Bill of Lading), commercial invoice, packing list, COO jika perlu.

  • Packing: tahan tumpukan (stacking), tahan kelembapan (pallet + stretch film + desiccants bila perlu).
    Risiko umum: transit time lama, pencurian di pelabuhan, kerusakan akibat kelembapan atau penumpukan berat.

Bagian III — Pengemasan & Unitisasi: Prinsip Praktis untuk General Cargo

Pengemasan adalah garis depan perlindungan barang dan kunci efisiensi ruang.

Prinsip pengemasan yang efektif

  1. Fit-for-purpose packaging — sesuaikan bahan dan metode dengan karakter barang dan moda transport.

  2. Right-sizing: gunakan ukuran box atau pallet yang meminimalkan ruang kosong. Vacuum packaging atau nested packing untuk tekstil bisa menurunkan volumetric.

  3. Unitization: gabungkan paket kecil ke pallet yang stabil; gunakan stretch film, strapping, corner protectors. Pallet standard (120×100 cm atau 120×80 cm) memudahkan stacking dan muat kontainer.

  4. Protection: cushioning (foam, airbag), edge-protection, anti-slip mats, dan dalam kasus elektronik, anti-static packaging.

  5. Labeling & marking: alamat jelas, orientation marks (this side up), handling marks (fragile), dan QR/barcode untuk traceability.

  6. Sealing & evidence: tamper-evident seal pada pallet/kontainer; foto pra-stuffing untuk bukti kondisi.

Unitization per moda

  • Udara: ULD atau airport pallet + netting.

  • Darat: palletized + shrink-wrap + strap; untuk truk curtain-side gunakan lulur/ratchet straps.

  • Laut: pallet/box di dalam kontainer; for LCL gunakan master pallet di CFS untuk mengurangi double-handling.

Bagian IV — Dokumentasi & Kepatuhan: Minimal tapi Tepat

Dokumen lengkap mempercepat proses custom dan mengurangi retensi.

Dokumen inti untuk general cargo

  • Commercial Invoice — nilai, incoterms, deskripsi barang.

  • Packing List — jumlah colly, dimensi, berat per item.

  • AWB / B/L / Surat Jalan — tergantung moda.

  • Certificate of Origin — bila ada preferensi tarif atau aturan.

  • Insurance Certificate — bila ada asuransi.

  • Dokumen tambahan: phytosanitary, fumigation sertifikat untuk barang yang mengandung bahan organik atau kayu.

Praktik kepatuhan yang disarankan

  • 3-way match: pastikan invoice, packing list, dan dokumen pengiriman cocok sebelum gate-out.

  • Pre-alert: kirim pre-alert ke carrier/gudang 24–48 jam sebelum pengiriman tiba.

  • HS code management: pastikan kode HS benar untuk perhitungan duty.

  • Dokumentasi digital: simpan scan/foto dokumen di sistem pusat untuk audit dan klaim.

Bagian V — Tarif & Cara Penetapan Harga untuk General Cargo

Tarif bergantung pada moda, berat vs volume, incoterms, dan layanan value-added.

1. Udara — per kg atau per volumetric weight

Carrier menghitung chargeable weight = max(actual weight, volumetric). Untuk internasional umum divisor 6000 (volume cm³/6000 → kg) atau faktor 167 kg/m³. Selain freight, ada fuel surcharge, security fee, handling fee (AWB/terminal).

2. Darat — per km, per trip, atau flat-rate per delivery

Biaya dipengaruhi jarak, waktu tunggu, akses lokasi (jalan sempit), dan harga bahan bakar. Untuk B2B sering menggunakan contracted rates per lane; last-mile parcel biasanya per paket.

3. Laut — per CBM (LCL) atau per kontainer (FCL)

LCL sering dihitung per CBM (charged CBM), sedangkan FCL flat per 20’ atau 40’. Tambahan termasuk THC (Terminal Handling Charge), BAF (Bunker Adjustment Factor), dan demurrage/detention jika telat mengambil.

Tips negosiasi & cost control

  • Volume commitment: dapatkan tarif lebih baik dengan kontrak volume.

  • Consolidation: gabungkan kiriman LCL untuk mengurangi cost per CBM.

  • Right-mode decision: gunakan air untuk urgency, laut untuk cost-efficiency, darat untuk fleksibilitas.

  • SLA pricing: kenakan premium untuk layanan cepat, tawarkan opsi economy.

Bagian VI — Handling, Loading & Safety: SOP Praktis

Berikut contoh SOP ringkas untuk operasional sehari-hari.

SOP dasar penerimaan barang (warehouse/gate-in)

  1. Terima pre-alert & booking.

  2. Verifikasi dokumen: AWB/B/L, invoice, packing list.

  3. Inspect packaging externally—foto jika ada tanda kerusakan.

  4. Tally jumlah paket vs manifest.

  5. Record into WMS dan assign location.

SOP loading untuk truk/kontainer

  1. Rencanakan load sequence (heavy-to-light, delivery order).

  2. Check pallet integrity & load restraints.

  3. Gunakan blocking & lashing untuk mencegah shifting.

  4. Catat seal number (untuk kontainer) & foto gate-out.

  5. Issue gate-out document.

SOP untuk muatan udara (ramp & ULD)

  • Pastikan ULD ID cocok dengan AWB.

  • Secure with netting & straps sesuai spec.

  • Pre-check weight & balance.

  • Document crew signatures and time stamps.

Keselamatan kerja

  • PPE mandatory (safety shoes, gloves, high-vis vest).

  • Maximum stacking rules; jangan melebihi pallet racking capacity.

  • Handling manual safe-lift training untuk tim gudang.

  • Spill kits & emergency plan untuk tumpahan atau kecelakaan.

Bagian VII — Risiko Umum & Cara Mitigasi

Risiko 1: Kerusakan fisik saat handling

Mitigasi: standardized packing, pallet stability checks, foto pra-kirim, SOP handling dan training.

Risiko 2: Keterlambatan & missed connections

Mitigasi: buffer time, pre-alert, alternative carrier options, contingency inventory jika critical.

Risiko 3: Salah deklarasi & kepabeanan hang

Mitigasi: 3-way document match, HS code correctness, pre-clearance submission.

Risiko 4: Biaya hidden (demurrage, detention, storage)

Mitigasi: plan pick-up cepat, scheduling gate appointment, clear billing terms dengan carrier.

Risiko 5: Theft & pilferage

Mitigasi: tamper-evident seals, CCTV gudang, chain-of-custody, use secure warehouses for high-value goods.

Bagian VIII — KPI & Monitoring: Ukur Agar Bisa Diperbaiki

Beberapa KPI praktis untuk general cargo operations:

  • On-time delivery (%) — pengiriman sesuai SLA.

  • Damage rate (per 1.000 shipments) — frekuensi klaim karena kerusakan.

  • Pick & pack accuracy (%) — akurasi isi dengan order.

  • Dwell time (days) — rata-rata lama barang di gudang/terminal.

  • Cost per CBM / Cost per ton-km — metrik cost-efficiency.

  • Utilization rate kontainer/pallet (%) — seberapa efektif ruang dipakai.

  • Claims lead time — waktu rata-rata penyelesaian klaim.

Pantau bulanan, buat target per rute, dan lakukan root-cause analysis bila ada trend negatif.

Bagian IX — Studi Kasus Ringkas (3 skenario praktis)

Kasus A — E-commerce fashion (domestic, udara + darat)

Tantangan: permintaan cepat, paket ringan tapi voluminous → biaya udara mahal akibat volumetric.
Solusi: redesign packaging (vacuum-compress untuk pakaian), gunakan hub darat untuk rute tertentu, pilih udara hanya untuk premium express.
Hasil: tarif per order turun 28% untuk sebagian besar orders.

Kasus B — Spare parts manufaktur (domestic long-haul, darat)

Tantangan: spare parts urgent but heavy → udara mahal, darat lebih cocok namun butuh konsistensi waktu.
Solusi: dedicated linehaul truck schedule, block train atau intermodal untuk rute panjang; maintain buffer stock strategic.
Hasil: lead time stabil, cost per ton-km turun 15%.

Kasus C — Retail imports (FCL vs LCL untuk laut)

Tantangan: retailer kecil sering menggunakan LCL, biaya per unit tinggi dan handling double.
Solusi: konsolidasi merchant melalui forwarder untuk full-container shipments (monthly), negotiation for committed FCL rates.
Hasil: cost per SKU turun, kerusakan handling juga menurun.

Bagian X — Checklist Praktis Siap Pakai (Printable)

Sebelum Kirim (Shipper):

  • Pastikan deskripsi barang jelas & HS code tepat.

  • Packing sesuai moda & standar pallet.

  • Foto pra-kirim & catat seal (jika ada).

  • Dokumen: invoice, packing list, AWB/B/L, COO bila perlu.

  • Confirm booking & pre-alert ke carrier/gudang.

Gudang / Stuffing:

  • Hitung CBM dan berat total.

  • Rencanakan load sequence & blocking.

  • Pastikan marked handling instructions.

  • Rekam foto stuffing & seal number.

On Transit / Carrier:

  • Track AWB/BOL number.

  • Monitor ETA & berikan update ke konsumen.

  • Siapkan contingency jika delay.

On Arrival / Receiver:

  • Verifikasi seal & condition saat gate-in.

  • Tally & sign POD.

  • Laporkan discrepancy dalam 24 jam (PIR).

Bagian XI — Roadmap Implementasi 90 Hari untuk Meningkatkan Penanganan General Cargo

Hari 1–15: Audit & Baseline

  • Audit packing practice untuk top 20 SKUs; hitung volumetric inefficiencies.

  • Kumpulkan data KPI terakhir 6 bulan.

Hari 16–45: Quick Wins

  • Terapkan right-sizing packaging untuk 5 SKU paling sering kirim.

  • Sosialisasi checklist pra-kirim ke shipper & staff.

Hari 46–75: Sistem & Training

  • Buat SOP stuffing per moda; training handling untuk gudang & driver.

  • Implementasi foto evidence policy dan storage digital.

Hari 76–90: Evaluasi & Scale

  • Ukur improvement KPI; susun kontrak negosiasi volume dengan carrier; scale up packaging changes.

Bagian XII — FAQ Singkat

Q: Apakah semua barang yang bukan DG disebut general cargo?
A: Secara praktis ya—selama tidak memerlukan perlakuan khusus (suhu, hidup, radioaktif, DG), barang tersebut termasuk general cargo. Namun selalu cek regulasi spesifik negara tujuan.

Q: Lebih baik pilih FCL atau LCL untuk laut?
A: Jika total CBM Anda mendekati separuh atau lebih dari kapasitas kontainer, FCL biasanya lebih murah dan lebih aman. LCL cocok untuk volume kecil tetapi hati-hati pada double-handling.

Q: Bagaimana menghitung volumetric weight untuk udara?
A: Umumnya volumetric (kg) = (P × L × H cm) / 6000 atau menggunakan faktor 167 kg/m³. Selalu cek kebijakan carrier.

Penutup — General Cargo: Sederhana tetapi Menuntut Disiplin Operasional

General cargo mungkin terdengar “biasa”, tetapi menjaganya agar sampai tepat waktu, aman, dan dengan biaya terkontrol adalah pekerjaan yang kompleks. Kunci suksesnya: standardisasi pengemasan, dokumentasi lengkap, pemilihan moda yang tepat sesuai kebutuhan (cost vs speed), dan pengukuran ketat melalui KPI. Dengan menerapkan checklist, SOP, dan perbaikan kecil yang konsisten—seperti right-sizing packaging atau konsolidasi muatan—perusahaan dapat menurunkan biaya, mengurangi klaim, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Siap mengirimkan kargo Anda? Kirimkan melalui Hasta Buana Raya untuk solusi logistik yang andal dan aman!
👉 Hubungi 📱 +62-822-5840-1230 (WhatsApp/Telepon) untuk informasi lebih lanjut dan solusi pengiriman terbaik!