Memahami Dim Weight Factor (Faktor Berat Dimensi) dan Standarnya dalam Pengiriman Barang

Pelajari seluk-beluk Dimensional Weight (DIM weight): definisi, rumus, standar industri (IATA 6000 untuk kargo udara; dim factor 139/166 untuk kurir), aturan pembulatan, perbedaan metrik/imperial, contoh perhitungan langkah-demi-langkah, dampak biaya, praktik pengemasan untuk mengurangi biaya dalam Pengiriman Barang

Digital Marketing

12/8/20256 min baca

white text
white text

1 — Pengertian: mengapa “berat dimensi” ada?

Dimensional weight (sering disingkat DIM weight atau volumetric weight) adalah berat teoritis yang mewakili volume paket—bukan bobot aktualnya—dibuat agar perusahaan pengangkutan tidak dirugikan oleh paket ringan tetapi memakan banyak ruang. Perusahaan mengutip berat yang lebih besar antara actual weight (berat timbangan) dan DIM weight sebagai chargeable weight (berat penagihan). Prinsip ini memastikan tarif mencerminkan penggunaan ruang, bukan hanya massa.

Intinya: jika paket "besar tapi ringan", Anda biasa dikenakan berdasarkan ukuran (DIM), bukan berat fisiknya dalam Pengiriman Barang.

2 — Rumus umum (bagaimana menghitungnya)

Rumus dasar sama: ukur tiga dimensi paket (panjang × lebar × tinggi) lalu bagi dengan sebuah dimensional factor (disebut juga dim divisor). Rumus umum dalam bentuk metrik (cm → kg):

Dimensional weight (kg) = (Panjang cm × Lebar cm × Tinggi cm) ÷ Dimensional factor (cm³/kg)

Sementara dalam satuan imperial (inci → pound):

Dimensional weight (lb) = (Length in × Width in × Height in) ÷ Dimensional factor (in³/lb)

Catatan penting: faktor (divisor) yang dipakai berbeda antar moda (air vs kurir) dan antar-operator — jadi selalu cek kontrak / website carrier Anda.

3 — Standar yang umum dipakai

Berikut nilai-nilai dimensional factor yang sering Anda temui di praktik sehari-hari:

  • Air cargo (IATA / mayoritas maskapai udara): 6.000 cm³ per kg (atau setara ~366 in³ per kg / 166 in³ per lb). Ini adalah aturan industri untuk kargo udara.

  • Courier / Parcel (kurtir internasional & domestik seperti FedEx, UPS, DHL): sering memakai divisor 139 (in³/lb) untuk banyak akun/layanan (setara ~2 390 cm³/kg) — ini umum di pasar AS/kurir ekspres. Beberapa layanan ritel atau tarif tertentu memakai divisor 166 (in³/lb) atau setara 5000 cm³/kg untuk konteks lain. Perlu dicek detil tiap carrier & jenis layanan.

Sederhananya: airfreight = divisor 6000 (cm³/kg); parcel express = divisor yang lebih kecil (139 in³/lb) → artinya dim weight parcel sering menghasilkan nilai billable yang lebih besar untuk paket yang sama bila dibanding airfreight, karena divisor yang lebih kecil menghasilkan angka (volume ÷ divisor) yang lebih besar.

Sumber dan ringkasan faktor umum bisa dilihat di publikasi industri dan halaman carrier.

4 — Contoh perhitungan langkah-demi-langkah (dengan angka nyata)

Contoh A — Satuan metrik (air cargo, divisor IATA = 6000)

Paket: 50 cm × 40 cm × 30 cm

  1. Hitung volume: 50 × 40 × 30 = 60.000 cm³.

  2. Bagi dengan divisor 6.000: 60.000 ÷ 6.000 = 10 kg (DIM weight).

  3. Bandingkan dengan actual weight. Jika paket ini cuma 6 kg secara timbangan, maka chargeable weight = 10 kg (DIM > actual).

Penjelasan: 60.000 / 6.000 = 10 tepat — langkah per langkah di atas memastikan tidak ada kekeliruan pengukuran atau konversi. Sumber rumus: IATA / pedoman air cargo.

Contoh B — Satuan imperial (kurir AS, divisor 139 in³/lb)

Paket: 20 in × 15 in × 10 in

  1. Hitung volume: 20 × 15 × 10 = 3.000 in³.

  2. Bagi dengan divisor 139: 3.000 ÷ 139 ≈ 21,58 lb.

  3. Carrier akan membulatkan ke atas (lihat aturan pembulatan—biasanya ke pound utuh), sehingga billable = 22 lb.

  4. Jika actual weight = 14 lb, maka chargeable weight = 22 lb (DIM wins).

Perhitungan pembulatan dan divisor 139 khas untuk banyak layanan kurir (FedEx/UPS/kontrak tertentu).

5 — Aturan pembulatan: bagaimana carriers biasanya membulatkan hasilnya?

Aturan pembulatan tidak selalu identik antar carrier atau antar moda, tetapi prinsip umum yang sering dipakai:

  • Untuk kargo udara (IATA): setelah menghitung volumetric weight dalam kg, ada ketentuan pembulatan khusus (mis. pembulatan ke 0.5 kg terdekat atau ke kg penuh tergantung konteks). IATA menyebutkan aturan pembulatan/penyesuaian sehingga hasilnya menjadi banderol setengah atau satu kilogram sesuai ketentuan.

  • Untuk kurir/kargo paket (FedEx/UPS): praktik umum — setiap dimensi dibulatkan ke bilangan utuh (inches) dan hasil DIM biasanya dibulatkan ke pound terdekat (selalu dibulatkan ke atas). Baru-baru ini (2025) FedEx dan UPS menerapkan aturan rounding yang lebih ketat: setiap pecahan inci dibulatkan ke angka utuh berikutnya sebelum perhitungan DIM, sehingga angka volume bisa meningkat dan mendorong lebih banyak paket ke kategori DIM charge. Kebijakan ini mulai diberlakukan pada Agustus 2025 dan diadopsi serentak oleh beberapa kurir besar. Pastikan cek aturan carrier terkini.

Rekomendasi praktis: selalu catat kebijakan pembulatan yang berlaku pada kontrak tarif Anda (per bulan/tahun bisa berubah), dan terapkan metode pengukuran yang sama secara konsisten (mis. pembulatan dimensi sebelum atau setelah perhitungan sesuai ketentuan carrier).

6 — Perbedaan praktik: mengapa divisor berbeda antar-operator?

Alasan utama perbedaan divisor:

  1. Jenis layanan & network — kurir parcel (door-to-door, paket kecil) memiliki penetapan divisor yang mendorong charging lebih atas volume karena tiap paket memerlukan penanganan, routing, dan space di kendaraan jenis lain.

  2. Model bisnis & biaya — carrier memilih divisor yang mencerminkan biaya aktual penempatan dan handling ruang mereka. Courier besar di AS telah beralih ke 139 in³/lb untuk menyesuaikan struktur biaya.

  3. Kongruensi pengukuran — air cargo (IATA) menggunakan divisor 6.000 cm³/kg untuk standar internasional yang konsisten antar maskapai; parcel market mempunyai fragmentasi divisor karena beragam jenis layanan dan kategori akunnya.

7 — Dampak bisnis: bagaimana DIM weight memengaruhi biaya & margin

  • Barang ringan-besar (low density): akan dikenakan berdasarkan DIM → bisa menaikkan biaya kirim secara signifikan.

  • Konsumen & e-commerce: barang berisi udara (packing besar untuk barang kecil) sering menyebabkan charge DIM, jadi packaging optimization penting untuk menekan biaya pengiriman.

  • Negosiasi kontrak: perusahaan yang mengirim volume besar dapat menegosiasikan dim factor atau threshold khusus dalam perjanjian tarif (negotiated accounts). Selalu tinjau kontrak untuk klausul DIM.

  • Stock keeping & fulfilment: fulfillment center harus menerapkan packaging standards karena perubahan kebijakan rounding/divisor bisa memengaruhi biaya operasional dan pricing.

8 — Teknik pengemasan & strategi mengurangi biaya DIM

Jika DIM weight sering “menang” atas actual weight, ini strategi yang terbukti membantu:

  1. Right-size box — gunakan kotak sedekat mungkin dengan produk (minimalkan headspace).

  2. Gunakan void fill efisien — bubble wrap bulky diganti packing yang lebih ringkas (air pillows dapat lebih efisien tapi tetap menambah volume — gunakan hanya seperlunya).

  3. Multiple items per box vs single large parcel — terkadang memecah ke beberapa kotak kecil justru lebih murah bila divisor besar; analisa per kasus.

  4. Flat packing / foldable design — untuk pakaian, gunakan vacuum packing untuk menurunkan volume.

  5. Pilih layanan sesuai — beberapa rute layanan (LCL / consolidation) lebih murah untuk barang-barang besar tetapi ringan (tergantung moda dan frekuensi).

  6. Optimasi palletisasi — susun pallet agar barang padat dan meminimalkan wasted cubic space terutama pada FCL/LCL.

Prinsipnya: kurangi volume efektif bukan hanya berat, agar perhitungan DIM turun.

9 — Praktik pengukuran: aturan pengukuran yang konsisten

Untuk menghindari disput, terapkan SOP pengukuran internal:

  • Gunakan alat ukur yang akurat: tape measure yang kaku atau meter digital.

  • Mengukur dimensi terbesar pada tiap sisi (length = sisi terpanjang, width = sisi kedua, height = ketiga).

  • Catat dimensi dalam satu satuan (cm atau in) dan jangan mencampurkan satuan.

  • Ikuti aturan pembulatan carrier: ada carrier yang minta pembulatan ke angka utuh sebelum kalkulasi (FedEx/UPS update Aug 18, 2025), ada yang setelahnya. Patuhi yang berlaku.

10 — Rekomendasi untuk tim pricing & sales (operasi sehari-hari)

  • Tarifkan berdasarkan chargeable weight (lebih besar antara actual vs DIM). Pastikan sistem billing otomatis memakai rumus dim factor yang benar untuk service level yang dipilih.

  • Tampilkan transparansi ke pelanggan: jelaskan saat DIM charge berlaku dan tunjukkan perhitungan singkat (mis. actual vs DIM). Kepercayaan meningkat bila pelanggan melihat angka.

  • Monitor update carrier: carriers kerap mengubah kebijakan DIM dan rounding; subscribe ke notifikasi pricing mereka. (Perubahan besar baru-baru ini oleh FedEx/UPS contoh nyata).

11 — Tabel ringkas: Dimensional factor yang sering ditemui (referensi)

Moda / AgenDivisor umumSatuanIATA / Air cargo (mayoritas maskapai) 6000cm³ per kg. FedEx / UPS (many negotiated & international)139in³ per lb. Courier retail / beberapa layanan166in³ per lb (setara ~5000 cm³/kg). DHL (beberapa layanan internasional)5000 (atau 5000/6000 tergantung layanan)cm³/kg atau in³/lb (cek layanan).

Catatan: angka-angka di atas adalah contoh praktik populer — selalu cek ketentuan carrier yang Anda pakai karena ada pengecualian, varian layanan, dan akun kontrak yang berbeda.

12 — Contoh kasus bisnis: kalkulasi biaya dan keputusan packaging

Misal sebuah fulfillment center mengirim 1.000 paket per hari ukuran 40×30×20 cm, actual weight rata-rata 3 kg.

  • Volume tiap paket = 40×30×20 = 24.000 cm³.

  • DIM (air cargo / divisor 6000) = 24.000 ÷ 6.000 = 4 kg → chargeable = max(3,4) = 4 kg.

  • Jika carrier parcel pakai divisor yang lebih agresif (mis. ekuivalen 5.000 cm³/kg) → 24.000 ÷ 5.000 = 4.8 kg → rounded → 5 kg (lebih mahal lagi).

Jika fulfillment bisa mengecilkan box menjadi 36×26×14 cm = volume 13.104 cm³ → DIM = 13.104 ÷ 6.000 ≈ 2.184 → 3 kg (dibanding actual 3 kg) → langsung menghemat. Implementasi right-sizing box untuk 1.000 paket per hari berpotensi mengurangi biaya signifikan.

Perhitungan sederhana ini menekankan dampak kumulatif perubahan dimensi kecil pada total biaya.

13 — Tools & automation: apa yang bisa membantu?

  • Dimensional weight calculators — tersedia di situs carrier (FedEx, UPS, FedEx DIM calculator) dan tool pihak ketiga (Freightos, OmniCalculator) untuk mengecek berbagai skenario.

  • Warehouse Management System (WMS) dengan modul capture dimensi otomatis (integrasi dengan dimensioning hardware) untuk menghindari entry manual.

  • Integrasi ERP/TMS: pastikan aturan divisor/pembulatan spesifik carrier tersetting otomatis sehingga billing benar.

  • Reporting & monitoring: track % shipment yang dikenai DIM charge dan lakukan packaging experiment untuk menurunkannya.

14 — Checklist operasional untuk tim gudang / fulfilment

Sebuah checklist singkat agar perhitungan DIM konsisten dan audit-ready:

  • Terapkan SOP pengukuran: tool, siapa yang mengukur, dan cara pembulatan.

  • Catat actual weight per paket setelah packing (tim timbang).

  • Hitung DIM menurut dim factor carrier terkait (otomatis via WMS).

  • Simpan bukti pengukuran (foto dimensi + timbangan) untuk klaim.

  • Review bulanan: persentase DIM charges, test packaging alternatives.

  • Update pelatihan staf bila carrier mengubah aturan rounding/divisor.

15 — Perubahan terbaru & hal yang perlu dipantau (2024–2025)

Beberapa perubahan dan isu kebijakan yang perlu diperhatikan:

  • Perubahan pembulatan dimensi oleh FedEx dan UPS (Agustus 2025): kedua kurir ini menerapkan aturan bahwa setiap pecahan inci/centimeter dibulatkan ke angka utuh berikutnya sebelum menghitung DIM—yang berpotensi menaikkan billable weight untuk banyak paket. Hal ini menunjukkan pentingnya pemantauan kebijakan carrier.

  • Standarisasi air cargo (IATA) tetap memakai divisor 6.000 cm³/kg untuk volumetric weight di kebanyakan rute udara; tetapi rincian pembulatan masih mengikuti CAH/IATA rules. Selalu periksa dokumen IATA terkait saat menghitung untuk pengiriman udara.

16 — Kesimpulan: apa yang harus dilakukan perusahaan Anda sekarang?

  1. Audit pola kirim Anda: temukan berapa banyak shipment yang dibilling berdasarkan DIM (bukan actual weight).

  2. Atur SOP pengukuran & pembulatan yang konsisten sesuai carrier.

  3. Optimalkan packaging (right-size) sebagai prioritas rendah-biaya / high-impact.

  4. Perbarui kontrak & negosiasi dengan carrier jika volume besar — minta klarifikasi tentang divisor dan rounding untuk service Anda.

  5. Investasi WMS / dimensioning hardware bila volume tinggi untuk menghilangkan human error.

  6. Pantau update carrier (policy changes) — kebijakan DIM berubah dari waktu ke waktu (contoh: perubahan rounding 2025).

Siap mengirimkan kargo Anda? Kirimkan melalui Hasta Buana Raya untuk solusi logistik yang andal dan aman!
👉 Hubungi 📱 +62-822-5840-1230 (WhatsApp/Telepon) untuk informasi lebih lanjut dan solusi pengiriman terbaik!